Penjelasan LIPI Tentang Septic Tank yang Meledak Hingga Tewaskan Satu Orang dan Satu Korban Luka
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyoroti kasus septic tank meledak yang menewaskan satu orang di Kav Puri JIEP Blok O, Kelurahan Jatinegara
"Disarankan rontgen untuk memastikan ada tulang yang patah atau enggak. Tapi saya sekarang enggak tahu sudah rontgen atau belum," ujarnya.
Selain AS dan SI, Ahmad menyebut ada dua orang lain yang berada di lokasi kejadian yakni kernet TA dan seorang rekan SI yang mengalami luka ringan.
Sebelum ditemukan dalam posisi telungkup dan mengambang usai ledakan, keberadaan SI sempat dikira hilang oleh AS dan dua rekannya.
"Karena pas ledakan itu tutup beton septic tank terbalik, nah tubuhnya korban masuk pas tutup keangkat ke atas. Jadi badannya ketutup tutup beton, sempat dikira hilang," tuturnya.
• Jubir OPM Sebut Orang Papua Tak Benci Pendatang, Kerusuhan Wamena Dinilai Ada Unsur Sengaja
• Jadi Kandang Semen Padang FC, Askot PSSI Padang Sebut Fasilitas Stadion H Agus Salim Paling Jelek
Penyebab Ledakan Karena Gas
Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait juga menjelaskan penyebab terjadinya ledakan di dalam septic tank.
Menurutnya, endapan gas tertahan dalam septic tank selama bertahan-tahun dan meledak saat SI membakar koran lalu memasukkannya dalam pipa.
"Namanya septic tank kan mengandung gas. Jadi dia (SI) membakar koran untuk memastikan konsumen bahwa septic tanknya udah bersih, ya meledak, disambar sama gas," kata Tom di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).
Permukiman warga di RT 16 tempat AS tinggal pun bukan termasuk jalur pipa gas sehinga ledakan murni akibat endapan gas metana.
• Valentino Rossi Disebut Akan Tunda Pensiun Demi MotoGP Mandalika 2021, Asalkan. . .
• Reaksi Sule saat Ditanya soal Pernikahan Mantan Istrinya Lina, Sedikit Kecewa Gara-gara Ini
Perihal metode SI memastikan septic tank sudah terkuras dengan cara menyulut api, Tom menuturkan hal tersebut merupakan kecerobohan.
"Iya biasanya (gas metana). Jadi ceroboh, pelakunya dia korbanya dia juga. Sebenarnya termasuk kecelakaan kerja," ujarnya.
Lantaran kedua pihak keluarga sepakat berdamai, Tom menyebut SPKT Polsek Cakung tak menerima laporan atas kasus yang menewaskan SI.
Mobil tangki sedot WC yang digunakan SI dan kini diamankan di Mapolsek Cakung pun besok sudah bisa diambil pihak keluarga SI.
"Mobilnya besok sudah bisa diambil pihak keluarga. Kita sudah minta keterangan dari kernet dan pihak korban atas kejadian kemarin," tuturnya.
• Viewers Video Avem (The Aviation Theme) Alan Walker Dekati 1 Juta 3 Hari Rilis, Download MP3 Pilihan
• Tata Cara Shalat Tahajud Shalat Sunnah Paling Utama dengan Banyak Keutamaan
Diselesaikan Secara Kekeluargaan
Pihak keluarga AS selaku penyewa jasa sedot WC dan pihak keluarga SI (44) selaku sopir tangki sedot WC sepakat berdamai atas insiden meledaknya septic tank pada Senin (4/11/2019) sekira pukul 11.30 WIB.
Ketua RW 03 tempat AS tinggal, Ahmad Kana Firdaus mengatakan kedua pihak keluarga sepakat berdamai atas tewasnya SI yang terperosok ke dalam lubang septi tank.
“Keluarga kedua belah pihak berdamai, itu waktu di Rumah Sakit Harapan Jayakarta. Mereka tanda tangan di atas materai, disaksikan pihak kepolisian,” ungkap Ahmad ditemui di kediamannya, Selasa (5/11/2019).
Selain tak menuntut ganti rugi atas luka yang diderita AS akibat terhempas ledakan septic tank dan rusaknya bagian garasi rumah.
• Sinopsis KASAM Rabu 6 November 2019 Episode 29 di ANTV, Identitas Tannu Sebenarnya Terbongkar
• Enam Petak Toko di Pasar Raya Padang Terbakar, Pemko Rencana Perbaiki Tahun Ini
Ahmad menuturkan keluarga AS juga membantu biaya saat SI ditangani di RS Harapan Jayakarta dan pemakaman warga Duren Sawit, Jakarta Timur itu.
“Keluarga korban itu enggak nuntut apa-apa. Pemilik rumah di sini ikut bantu biaya untuk rumah sakit, bantu biaya pemakaman juga," ujarnya.
Seorang kerabat SI pun telah menemui keluarga AS dan menyatakan tak bakal menuntut ganti rugi sama sekali atas kecelakaan kerja tersebut.
Merujuk penuturan kerabat SI, pihak keluarga korban hanya meminta bantuan AS untuk mengambil mobil tangki yang diamankan di Mapolsek Cakung.
"Truk korban ini sekarang berada di Kantor Polsek Cakung. Masih apa, BAP ya. Keluarga korban udah minta bantuan ke Pak AS untuk ngambil truk. Karena truknya punya pribadi, bukan perusahaan," tuturnya.
Seorang pihak keluarga AS yang enggan menyebut nama membenarkan bila kedua pihak sepakat berdamai karena sama-sama berduka.
"Sudah mas, sudah berdamai. Keluarga korban juga enggak ingin ini dibesar-besarkan," kata seorang pria anggota keluarga AS. (Kompas.com/TribunJakarta.com)