Berita Mentawai Hari Ini
Mentawai Diguncang Gempa 2 Hari Berturut-turut, Hanya Pendahuluan? Begini Penjelasan Pakar
Mentawai Diguncang Gempa 2 Hari Berturut-turut, Hanya Pendahuluan? Begini Penjelasan Pakar
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Jika energi gempa terus berkurang, bisa saja energi gempa itu hilang seutuhnya.
"Namun, memang belum ada rumus yang menyebutkan ini akan terjadi gempa berikutnya dengan skala yang lebih besar," ucapnya.
Sementara, kata Badrul, kalau gempa kemarin dianggap gempa pendahuluan, tentu muncul pertanyaan, gempa utamanya kapan?
• Dua Hari Berturut-turut Mentawai Diguncang Gempa Sebanyak 4 Kali Pada Lokasi yang Sama
Dikatakannya, jarak antara gempa pendahuluan dengan gempa utama itu bisa singkat, bahkan sangat singkat bisa juga lama.
"Belum ada pedoman dan patokan yang pasti tentang itu. Artinya yang paling penting ialah mitigasi menghadapi bencana gempa," jelasnya.
Ia menambahkan, masyarakat termasuk pemerintah harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana karena gempa tidak bisa diprediksi, akan terjadi atau tidak?
"Kalau jadi, kapan terjadinya. Kita tidak pernah tahu," tambahnya.
Dijelaskannya, Megathrust Mentawai mulai dari sisi Timur Kepulauan Mentawai hingga 150-160 Km dari lautan Hindia.
• Berbagai Produk dan Layanan Disediakan Bank Mandiri Syariah, Bisa Cicil hingga Gadai Emas
"Itu yang disebut Megathrust, yang paling berisiko tentu Mentawai. Kalau terjadi tsunami, sumber tsunami juga berdekatan dengan Mentawai. Maka lagi-lagi Mentawai yang paling rawan," katanya.
Setelah itu, daerah yang terdampak Padang, Pariaman, Padang Pariaman, Tiku Kabupaten Agam, Pasaman Barat dan Pesisir Selatan.
Dalam hal membangun kesiapsiagaan, masyarakat perlu ditingkatkan kapasitasnya sekaligus mengurangi kerentanan.
Badrul Mustofa menilai sejauh ini, usaha mitigasi di kabupaten dan kota yang terdampak cukup signifikan namun masih perlu ditingkatkan.
Kemudian, pemerintah harus mampu menganggarkan dana untuk kebencanaan.
"Ideal untuk kebencanaan itu 1 persen dari APBD," tuturnya. (*)