Berita Sumbar Hari Ini
Akan Ada Terowongan Sepanjang 8,95 Km di Tol Padang-Pekanbaru, Menembus Bukit Payakumbuh-Pangkalan
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan, pembangunan terowongan tol Padang - Pekanbaru disokong pinjaman dari Jepang.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Dia menambahkan, warga menolak karena banyak rumah warga yang terimbas sehingga pemerintah berupaya mengakomodasi dengan mengganti trase.
"Sudah ada pengalihan trase dari arah Barat sekarang pintu keluarnya itu ada di arah Timur. Ini sekarang sedang berjalan," kata Nasrul Abit.
• Digadang-gadangkan Maju di Pilgub Sumbar, Rektor UNP Ganefri: Bukan Passion Saya Sebenarnya
Menurut Nasrul Abit, trase yang baru digeser tidak banyak terdapat bangunan warga.
Trase itu nantinya masuk ke kawasan strategis Tarok City.
"Kita masih menunggu SK dari Kementerian PUPR. Kalau sudah ke luar nanti, baru ditetapkan trase-nya oleh Gubernur," ujar Nasrul Abit.

Tahap selanjutnya, tambah Nasrul Abit, sudah ada pertemuan dengan Badan Kerjasama Internasional Jepang atau yang dikenal sebagai JICA.
"Baru-baru ini sudah dilaksanakan rapat rencana pembangunan terowongan dengan JICA.
Terowongan akan dibangun di Kabupaten Limapuluh Kota sepanjang 8,95 Km. Ini akan menghubungkan Padang-Pekanbaru," jelas Nasrul Abit.
• Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts,Menilai Timnya Tidak Mudah Menghadapi Persebaya Surabaya
Nasrul Abit memastikan pengerjaan tol Padang-Pekanbaru lancar tanpa kendala.
Ia berharap kerja sama dari berbagai pihak.
"Tidak ada kendala sekarang. Kita tunggu saja. Kemungkinan karena menunggu pelantikan Bapak Presiden, begitu pelantikan selesai ini semua akan berjalan lancar," sebut Nasrul Abit.
Terkait ganti rugi lahan, Nasrul Abit menyampaikan terus dilakukan dan sedang berproses.
"Saya berharap semua masyarakat yang berada di sekitar tanah yang dibebaskan, mari sama-sama mempermudah pengerjaan tol," katanya.
• Trase Jalan Tol Padang-Pekanbaru Berubah, Bupati Padangpariaman: Tak Ganggu Lingkar Duku Sicincin
"Saya juga sudah meminta kepada tim appraisal untuk menilai dengan harga yang wajar dan jangan merugikan masyarakat," sambungnya.
Disebut Nasrul Abit, selain pembebasan lahan masyarakat, lahan Padang Industrial Park (PIP) yang berada pada ruas 0 KM sampai KM 4,2 juga sedang dalam proses.
Padang Industrial Park (PIP) tidak terima dengan harga ganti rugi lahan yang terlalu rendah.
Kendati demikian, PIP tidak menghalangi pengerjaan tol.
"PIP proses gugatannya terhadap appraisal tetap berlanjut. Tapi proses pembangunan tetap jalan. Tidak ada masalah," tutur Nasrul Abit. (*)