Berita Sumbar Hari Ini
Pemprov Sumbar 'Selamatkan' Perantau Minang di Wamena, Kirim Psikolog hingga Jaminan Pendidikan
Pemprov Sumbar 'Selamatkan' Perantau Minang di Wamena, Kirim Psikolog hingga Jaminan Pendidikan
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar berupaya mencarikan solusi terbaik bagi perantau Minang di Wamena Papua pascakerusuhan 23 September 2019 lalu.
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebut, perantau yang bertahan di Wamena akan diberikan semacam santunan berupa modal untuk melanjutkan usaha.
"Bantu sedikit, sebutlah uang sumbangan duka dan sedikit modal untuk usaha. Besarannya belum kami tentukan. Perlu dirapatkan," kata Nasrul Abit, di ruang kerjanya, Rabu (2/10/2019).
• 236 Perantau Minang Masih Mengungsi di Sentani Papua, Ragu Akan Pulang Kampung atau Bertahan
Selain itu, warga asal Sumbar di Wamena juga akan diberikan bantuan berupa pakaian.
Sehingga bisa digunakan sebagai baju ganti pasca terbakarnya rumah dan kios warga saat kerusuhan di Wamena.
"Jika tidak punya apa-apa, baju layak pakai akan kita kirim. Tim Pemprov Sumbar akan berkunjung ke sana untuk yang kedua kalinya," sebut Nasrul Abit.
Nasrul Abit menambahkan, Rektor UNP Ganefri juga menawarkan untuk mengirim psikolog ke Wamena, tetapi jumlahnya belum dapat dipastikan.
• Besok, ACT Sumbar Pulangkan 98 Perantau Minang di Wamena Papua Pakai Pesawat
Diharapkan Nasrul Abit, tim psikolog dapat memberikan pencerahan dan penguatan psikologi perantau Minang.
Kemudian, jika perantau Minang kembali ke kampung halaman, maka Pemprov Sumbar akan menjamin pelajar untuk melanjutkan sekolahnya.
"Kemarin waktu di sana, memang perlu mengurus administrasi. Tapi karena ini darurat, saya minta kebijakan bupati/wali kota untuk menerima sementara agar mereka bisa melanjutkan pendidikannya," ujar Nasrul Abit.
Nasrul Abit mengungkapkan, mayoritas pelajar di Wamena masih menduduki bangku SD/SMP.
• Pulangkan Ribuan Perantau Minang di Wamena Papua, Sumbangan Rp 4 Miliar Berhasil Terkumpul
"Kalau SMA Pemerintah Provinsi akan ambil kebijakan," katanya.
Nasrul Abit mengimbau, perantau Minang agar berpikir secara matang keputusan yang diambil.
Jika ingin pulang, akan difasilitasi. Tapi tetap harus mempertimbangkan segala hal.
"Di kampung, belum tentu mata pencaharian sebaik di Wamena. Jika memiliki aset di sana dan habis terbakar, kami harap mereka menganggap ini sebagai sebuah musibah. Serta bisa bangkit kembali," tutur Nasrul Abit.(*)