BERITA POPULER SUMBAR
POPULER SUMBAR - 10 Tahun Mengenang Gempa 30 September 2009| Ditemukan Pasaman Arca Makara
Inilah sederetan berita populer di kanal Sumbar TribunPadang.com sepanjang Minggu (29/9/2019) kemarin.
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM - Inilah sederetan berita populer di kanal Sumbar TribunPadang.com sepanjang Minggu (29/9/2019) kemarin.
Ada sejumlah berita yang sangat diminati pembaca TribunPadang.com yang akan disajikan lagi ringkasannya Senin (30/9/2019) hari ini.
Untuk melihat versi berita lengkap populer Sumbar, Anda bisa klik link yang tersedia dalam tiap akhir berita.
1 Mengenang Dahsyatnya Gempa 30 September 2009 di Sumbar: 1.117 Orang Tewas, 135.448 Rumah Rusak
Pada Senin 30 September 2019, tepat 10 tahun tragedi gempa Sumatera Barat ( Sumbar) 30 September 2009.
Gempa bumi yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu, berkekuatan 7,9 skara richter (SR).
Gempa ini berpusat di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang, Sumbar.
Guncangan tersebut, meluluh lantahkah Kota Padang dan sejumlah daerah di Sumatera Barat.
Selain Kota Padang, sejumlah daerah yang paling parah akibat gempa ini yakni Padang Pariaman.
Kemudian, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, Kota Solok, dan Kabupaten Pasaman Barat.
Menurut data Sarkorlat Penanggulangan Bencana Sumbar yang dilansir dari Kompas.com, gempa tersebut menewaskan 1.117 orang.
Korban tewas terbanyak ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, 675 orang.
Kemudian di Kota Padang sebanyak 313 orang, Kota Pariaman 37 orang, Pesisir Selatan 11 orang, Kota Solok 3 orang, Kabupaten Agam 80 orang, dan Pasaman Barat 5 orang.
Sedangkan korban luka mencapai 2.902 orang, yang terdiri dari luka berat 1.214 orang dan luka ringan 1.688 orang.
Berita selengkapnya klik di sini
2 Enam Fakta Penemuan Patung Purbakala di Pasaman, Diduga Arca Makara, Ada Kaitan dengan Sriwijaya?
Warga di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dihebohkan dengan penemuan sebuah patung purbakala.
Patung tersebut ditemukan oleh warga setempat di Sungai Sibenal pada Kamis (26/9/2019).
Warga pun berbondong-bondong menyaksikan temuan patung purbakala itu.
• Sebelum Ditemukan di Pasaman Arca Makara Diduga Cukup Lama Terguling di Sungai, Ini Analisanya
• Heboh Penemuan Patung Candi Di Pasaman, Diduga Arca Makara Peninggalan Zaman Hindu-Budha

Berikut fakta-fakta temuan patung purbakala di Pasaman yang TribunPadang.com rangkum:
1 Ditemukan Setelah Banjir
Patung purbakala itu pertama kali ditemukan oleh dua pemuda setempat.
Patung tersebut ditemukan berdiri kokoh di permukaan air sehabis banjir akibat meluapnya air Sungai Sibenail.
Menurut warga setempat, Rizal, lokasi penemuan tidak jauh dari pemukiman warga.
"Ya, yang menemukan awalnya dua orang pemuda setempat, saat itu mereka ingin mandi sambil mencari ikan," kata Rizal.
Dua pemuda tersebut pergi ke sungai untuk mencari ikan di sela-sela batu.
Berita selengkapnya klik di sini!
3 Sebelum Ditemukan di Pasaman Arca Makara Diduga Cukup Lama Terguling di Sungai, Ini Analisanya
Mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Udayana Wahyu Puja Irpan Septario mengungkap temuan benda purbakala di Desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasarkan informasi yang ia terima, benda tersebut ditemukan oleh pemuda setempat bernama Ipal dan Aat.
• 6 Fakta Penemuan Patung Purbakala di Pasaman, Diduga Arca Makara, Ada Kaitan dengan Sriwijaya?

Dua pemuda tersebut pergi ke sungai untuk mencari ikan (menjamah ikan) di sela-sela batu.
Ketika itu pemuda tersebut melihat benda berbentuk batu dalam keadaan terguling.
Di sisi kiri batu tersebut dipenuhi lumut.
Menurut Wahyu Puja Irpan Septario, penemuan seperti itu mengindikasikan batu tersebut sudah lumayan lama terguling di sungai.
"Kira-kira satu hingga dua minggu," ucap Wahyu Puja Irpan Septario, Sabtu (28/9/2019).
Warga di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dihebohkan dengan penemuan sebuah patung candi. (ist)
Kemudian, warga setempat berbondong-bondong datang ke sungai untuk melihat batu tersebut.
Lalu, batu itu ditegakkan dan dibawa ke pinggir sungai.