Berita Sumbar Hari Ini
6 Fakta Penemuan Patung Purbakala di Pasaman, Diduga Arca Makara, Ada Kaitan dengan Sriwijaya?
Warga di desa Padang Nunang Rao, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dihebohkan dengan penemuan sebuah patung purbakala.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
"Ada dua makara di tangga naik menuju ke ruangan candi. Kami menyimpulkan makara yang ditemukan saat ini, pasangan dari makara itu," ungkap Wahyu Puja Irpan Septario.
"Makara temuan di Rao ini, saya kaitkan dengan kebudayaan kerajaan Panai di Padang Lawas, Sumatera Utara.
Bentuknya nyaris sama persis dengan makara yang telah ditemukan di situs-situs kerajaan Panai, khususnya Biaro Bahal," ungkap Wahyu Puja Irpan Septario.
• Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 29 September 2019 Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar, Film World War Z
6. Ada Hubungan dengan Kerajaan Sriwijaya?
Penemuan makara juga menjadi bukti perkembangan dan kematangan kebudayaan Minangkabau di Rao.
"Sekarang sudah maju, walaupun tidak bisa dipungkiri ada pengaruh Kerajaan Panai dan Melayupura,” ujarnya.
Sesuai langgam atau seni arcanya, usia Makara yang ditemukan di Rao dan arca sebelumnya, memiliki kesamaan usia dengan kebudayaan yang ada di Panai.
"Sejauh ini interpretasi ahli masih berpaut pada zaman Adityawarman. Sekitar abad ke 14 Masehi akhir," ujarnya.
Lantas, adakah hubungan penemuan makara di Rao dengan kerajaan Sriwijaya?
• DOWNLOAD Lagu Salah Apa Aku MP3 Setan Apa Yang Merasukimu, Versi DJ Tik Tok, Via Vallen & ILIR 7
Menurut, Wahyu Puja Irpan Septario kerajaan Sriwijaya memang ada pada abad 7 hingga 9 Masehi.
Setelah keruntuhan Sriwijaya, muncul kerajaan Melayu.
Kerajaan melayu tersebutlah yang kemudian pindah ke pedalaman Sumbar di Dharmasraya.
Kemudian, Dharmasraya ada hubungan dengan Singosari.
• DJ Minang Rantau Den Pajauah, Download MP3 Lagu Minang Rayola Ipank hingga Andre Respati Kintani
Ketika Kerajaan Melayupura menggantikan Sriwijaya, lalu juga menggantikan hegemoni kerajaan Sriwijaya di beberapa daerah kekuasaanya temasuk Rao dan Panai.
"Bukan kerajaannya yang berhubungan, tapi langgam atau seni arca dan kebudayaannya. Seni arca atau kebudayaan Sriwijaya tidak serta berhenti mesti kerajaan Sriwijaya musnah," paparnya.
Wahyu Puja Irpan Septario berharap ketika BPCB melakukan peninjauan ke lapangan esok hari, mereka tidak hanya meninjau penemuan arca.
Akan tetapi juga melakukan tinjauan ke lokasi temuan sepanjang aliran sungai.
"Bisa saja ini menjadi indikasi temuan-temuan lain yang lebih besar," tuturnya.(*)