Pemerintah Indonesia Pinjam Uang Rp 2,1 Triliun ke Bank Dunia, Sri Mulyani Katakan untuk Ini

Pemerintah Indonesia Pinjam Uang Rp2,1 Triliun ke Bank Dunia, Menteri Sri Mulyani Katakan untuk Ini

Editor: Saridal Maijar
Kompas.com
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

Pemerintah Indonesia Pinjam Uang Rp2,1 Triliun ke Bank Dunia, Menteri Sri Mulyani Katakan untuk Ini

TRIBUNPADANG.COM - Pemerintah Indonesia mengajukan pinjaman 150 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,1 triliun kepada Bank Dunia.

Dana tersebut untuk meningkatkan investasi tenaga panas bumi dengan mengurangi risiko eksplorasi tahap awal.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, investasi dalam tenaga panas bumi mampu memainkan peran penting dalam mengurangi emisi gas rumah kaca Indonesia.

Mantan Menpora Imam Nahrawi Ditahan KPK, Semoga Semuanya Berjalan dengan Baik

Menurut dia, sebagai sumber energi yang bersih dan terbarukan serta bisa menyediakan listrik secara berkesinambungan, panas bumi bisa mengurangi ketergantungan Indonesia pada batubara dan bahan bakar fosil lain.

Jika sumber daya panas bumi dapat diakses dengan mudah, biayanya akan bersaing dengan batubara dan gas alam.

Terlebih, wanita yang kerap disapa Ani ini mengatakan Indonesia memiliki kapasitas tenaga panas bumi kedua terbesar di dunia.

BREAKING NEWS: Menkumham Yasonna Laoly Ajukan Surat Pengunduran Diri ke Presiden Jokowi

“Sektor panas bumi Indonesia memiliki potensi besar dan kapasitas tenaga panas bumi yang terpasang saat ini adalah yang terbesar kedua di dunia.

Panas bumi lebih ramah lingkungan dan pengembangan sektor ini menjadi bagian integral dari ketahanan energi Indonesia, serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar impor," kata Sri Mulyani dalam siaran pers, Jumat (27/9/2019).

"Oleh karena itu, pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mendorong partisipasi pengembang dalam mengeksplorasi potensi panas bumi dan memberi dukungan melalui fasilitas mitigasi risiko,” sebut dia.

Momentum Kebangkitan Kabau Sirah Ditandai Langsung Geliat dari Dasar Klasemen Sementara

Informasi saja, Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia hari ini juga menyetujui angka pinjaman tersebut disertai hibah senilai 127,5 juta dollar AS dari Green Climate Fund dan Clean Technology Fund, dua institusi yang mendukung pembangunan ramah iklim.

Melalui proyek Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM), pinjaman tersebut akan membantu pengembang mengurangi risiko eksplorasi sumber daya panas bumi, termasuk menutup sebagian biaya jika eksplorasi gagal.

Proyek ini juga akan membiayai bantuan teknis dan peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan utama sektor panas bumi.

Sinopsis Ishq Mein Marjawan Sabtu 28 September 2019 Episode 69 di ANTV, Rahasia Deep Terbongkar?

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral FX Sutijastoto menyambut baik proyek itu.

Pasalnya, untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025, akan memerlukan proyek besar.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved