Pernah Top 3 di Gramedia Padang, Novel 'Tangan-tangan Alam' Karya Dafriansyah Putra Dibincangkan

Pernah Jadi Top 3 di Gramedia Padang, Novel Tangan-tangan Alam Karya Dafriansyah Putra Dibincangkan

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIMA KURNIATI
Bincang-bincang novel Tangan-tangan Alam karya penulis Dafriansyah Putra di Padang, Minggu (22/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Novel Tangan-tangan Alam dibahas dalam bincang-bincang pada Sabtu (29/9/2019) di Padang.

Tangan-tangan Alam merupakan novel pertama yang ditulis oleh Dafriansyah Putra, dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama tahun 2019.

Dafriansyah Putra mengatakan, penulisan novel pertamanya tidak lahir secara tiba-tiba, namun membutuhkan proses panjang dan rasa sabar tidak hentinya.

Semen Padang Vs PSM Makassar: Juku Eja Waspadai 2 Pemain Baru Kabau Sirah, Siapa Mereka?

"Novel ini saya tulis tidak dilalui dengan mudah, namun butuh proses sekitar 7 tahun," kata Dafriansyah Putra pada bincang-bincang novel Tangan-tangan Alam siang itu.

Awal memulai menulis novel pertama ialah bentuk menantang diri Dafriansyah Putra sendiri.

"Awalnya menulis puisi terbit di koran lokal, lalu menulis opini, artikel budaya dan artikel olahraga, pernah terbit media nasional," katanya.

Dafriansyah Putra juga pernah menulis lagu, tulis skenario dan pantun.

"Saya pernah ikut lomba tulis skenario, pernah menang juara dua. Saya tulis pantun, lalu dibacakan di radio Tanah Datar," kata Dafriansyah Putra.

Denpom, Pomal, Pomau dan Propam Polresta Bersatu Razia Tempat Hiburan di Padang, Ini Hasilnya

"Setelah banyak menulis, lalu saya bertanya pada diri saya sendiri, apalagi nih yang harus saya tulis? Lalu saya tulis cerbung lalu saya kontak pimpinan redaksi," kata Dafriansyah Putra.

Bekerja sebagai seorang Aparatur Sipil Negara di Tanar Datar dengan latar pendidikan Teknik Sipil Universitas Andalas, Dafriansyah Putra sudah menyukai satra semenjak kuliah di kampus hijau itu.

Dafriansyah Putra mulai menulis tahun 2011, dirinya mengungkapkan dia tidak pernah mengikuti klub sastra atau klub kepenulisan.

"Saya tidak pernah mengikuti klub sastra, kenal sastra dan nama-nama penulis melalui media sosial, facebook," tambahnya.

Kue Pancong, Kuliner Khas Betawi yang Digemari di Padang, Simak Resep dan Cara Membuatnya

Pada tahun 2012, Dafriansyah Putra memberanikan diri, menghubungi pimpinan redaksi Singgalang, Khairul Jasmi agar cerbungnya bisa dimuat di koran Sumatera Barat itu.

"Namun saat itu kata bapaknya sedang ada cerbung Makmur Hendrik," kata Dafriansyah Putra.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved