Berita Padang Hari Ini
Rumah Makan Padang di Vietnam Mulai Buka Tahun Depan, Letaknya di Provinsi Ho Chi Minh
Rumah Makan Padang akan mulai buka di Vietnam tahun 2020, lokasinya di Provinsi Ho Chi Minh.
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Rumah Makan Padang akan mulai buka di Vietnam tahun 2020, lokasinya di Provinsi Ho Chi Minh.
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Pemko Padang bersama pengusaha lokal sudah meninjau lokasi tersebut beberapa bulan yang lalu.
“Rumah Makan Padang di Provinsi Ho Chi Minh turut didukung oleh Konsulat Jendral Republik Indonesia di Ho Chi Minh," kata Mahyeldi pada Selasa (17/9/2019) di Padang.
• Kenangan Almarhum BJ Habibie di Rumah Makan Padang Sari Bundo, Ayam Goreng Jadi Menu Favorit
Dibukanya Rumah Makan Padang di Vietnam, mengingat selera orang Padang dengan Vietnam tak jauh berbeda.
Selain itu, banyak wisatawan Melayu yang berasal dari Malaysia berkunjung ke Vietnam.
“Selera Padang dengan Vietnam tidak jauh beda. Selain itu, kebanyakan wisatawan ke Vietnam berasal dari Malaysia," kata Mahyeldi.
Wisatawan yang berkunjung ke Vietnam cukup tinggi, dalam setahun ungkap Mahyeldi, kira-kira 16 juta orang.
• VIRAL Video Emak-emak Rebutan Rendang Padang saat Kondangan, Adu Mulut Berujung Adu Fisik
“Ketika berkunjung, bandaranya sangat ramai seperti pasar. Objek wisatanya pun ramai," kata Mahyeldi.
Mahyeldi mengatakan, dengan dibukanya Rumah Makan Padang di Ho Chi Minh bisa mengenalkan masakan Padang kepada orang Asia.
Menu favorit yang disediakan rumah makan Padang tersebut adalah rendang.
"Orang akan tahu, lezatnya masakan rendang rumah makan Padang, sehingga menarik wisatawan tersebut berkunjung ke Kota Padang," tambah Mahyeldi.
• Pemprov Sumbar Dorong Pelaku Rumah Makan dan Restoran Punya Sertifikasi Halal
Mahyeldi juga mengungkapkan, paling lama tahun 2020 sudah ada rumah makan Padang di Ho Chi Minh.
"Paling lambat 2020 lah sudah ada, semangatnya tahun 2019 ini. Kita akan terus mendorong," kata Mahyeldi.(*)