Berita Sumbar Hari Ini
Kabut Asap Mengancam Terumbu Karang di Pantai Barat Sumatera, Pegiat Desak Pemerintah
Kabut asap yang menyelimuti Sumbar beberapa hari terakhir, dikhawatirkan mematikan ekosistem terumbu karang di wilayah pantai barat Sumatera.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM – Kabut asap yang menyelimuti Sumbar beberapa hari terakhir, dikhawatirkan mematikan ekosistem terumbu karang di wilayah pantai barat Sumatera.
Hal tersebut disampaikan oleh pegiat terumbu karang di Sumbar, Indrawadi Mantari, Selasa (17/9/2019).
Dijelaskannya, sebagian wilayah Sumbar beberapa hari terakhir diselimuti kabut asap.
Kabut asap diiringi dengan musim kemarau dan nyaris tak ada curah hujan.
• POPULER SUMBAR - GADIS Solok Lulus Sarjana IPK 3.92| Siswa Dharmasraya Libur karena Kabut Asap
Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi terjadi penurunan suhu di Sumbar hingga tiga hari ke depan.
Hal tersebut adalah dampak kabut asap yang menghambat panas matahari ke bumi.
"Ancaman kabut asap yang menyelimuti sebagian Pulau Sumatera tentu berdampak langsung.
Sebab mengudaranya kabut asap dan terumbu karang di dasar laut keduanya itu saling mempengaruhi dalam proses kehidupan. Ini sangat mengkhawatirkan terhadap ekosistem," ujar Indrawadi.
• Bayi Usia 22 Bulan Sesak Nafas Akibat Kabut Asap di Riau, Dania: Saya Hanya Bisa Menangis dan Berdoa
Ia menjelaskan, karang berbeda dengan terumbu karang. Terumbu karang merupakan hewan berasosiasi dengan tumbuhan, pertumbuhan terumbu karang itu lewat fotosintesis.
Sementara fotosintesis tersebut tercipta karena adanya cahaya matahari nan cukup sebagai energi bagi pertumbuhan karang.
Ini sangat berpengaruh sekali, artinya dengan berkurangnya serapan matahari akibat kabut asap itu dapat berdampak terhadap minimnya kebutuhan untuk proses fotosintesis bagi berbagai spesies bawah laut.
"Spesies bawah laut yang kita maksud itu ialah terumbu karang, padang lamun dan mangrove," terang Indrawadi.
• Terpapar Kabut Asap, Warga Diminta Ikhlas, Moeldoko: Segala Musibah Datangnya dari Allah SWT
Pria bersertifikat kompetensi penilai terumbu karang LSPP20-LIPI itu mengatakan, ketika upaya pemerintah tidak segera melakukan penanggulangan bencana asap di wilayah Sumatera, sudah dapat dipastikan ekosistem atau rantai kehidupan masyarakat dapat terancam.
Perihal ini tidak hanya mengancam manusia, tetapi juga spesies bawah laut terutama di perairan pesisir dan pantai Sumatera.