BREAKING NEWS: Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Sambung Demo di Hari Kedua
Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus UIN Imam Bonjol Padang menuntut transparansi dana dan perbaikan fasilitas kampus berlanjut hari ini, Rabu (11/9/2
Penulis: Debi Gunawan | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TrubunPadang.com, Debi Gunawan
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang kembali melanjutkan demo dan menuntut transparansi dana dan perbaikan fasilitas kampus hari ini, Rabu (11/9/2019).
Sebelumnya demo serupa telah dilakukan sehari sebelumnya Selasa (10/9/2019), namun belum menemukan titik temu antara mahasiswa dan pihak rektorat.
Dari pantauan TribunPadang.com, para pendemo meneriaki "Turun Pak Rektor" dengan bernyanyi bersama.
Para pendemo juga memblokade jalan utama kampus UIN Imam Bonjol Padang dengan membentangkan spanduk.
• TERPOPULER SUMBAR: Demo Mahasiswa UIN|Sumbar Siap Tampung Evakuasi Warga Riau Akibat Kabu Asap
• Demo Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus UIN Imam Bonjol Padang Belum Menemukan Titik Temu
• Gelar Aksi Demo, Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Padati Halaman Rektorat
Selain itu mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus ini juga membentangkan spanduk bertuliskan agar Rektor dan Wakil Rektor UIN Imam Bonjol turun dari jabatan mereka.

Diberitakan sebelumnya, Aksi demo yang terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang berakhir tanpa kesepakatan, Selasa (10/9/2019).
Aksi yang digelar oleh Gerakan Mahasiswa Peduli Kampus itu membawa tiga belas tuntutan.
Di antaranya mengenai transparansi dana dan perbaikan fasilitas kampus yang mereka nilai tidak layak.
Muhammad Jalali selaku koordinator aksi menyampaikan bahwa mereka menuntut transparansi dana selama kepemimpinan Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Eka Putra Wirman.
Hal itu menurut Jalali penting dilakukan, karena mahasiswa membayar uang kuliah tunggal (UKT) ke kampus.
"Karena kenapa, kami bayar UKT,
Negara kasih uang untuk kampus dengan anggaran-anggaran yang ada.
Tetapi tidak pernah diberitahukan kepada kami sebagai mahasiswa.
Sehingga kami tidak percaya lagi, uang kuliah yang kami bayarkan itu untuk apa sebenarnya," ungkapnya, Selasa (10/9/2019).