Sumbar
Pemprov Sumbar Ungkap Kondisi 5.000 KK Perantau Minang saat Kerusuhan di Papua dan Papua Barat
Pemprov Sumbar Ungkap Kondisi 5.000 KK Perantau Minang saat Kerusuhan di Papua dan Papua Barat
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sebanyak 5.000 KK perantau Minang di Provinsi Papua dan Papua Barat dikabarkan dalam keadaan aman, namun masih harus waspada.
Hal ini diungkapkan Kepala Biro Kerjasama, Pembangunan dan Rantau, Luhur Budianda melalui rilis yang diterima TribunPadang.com, Jumat (30/8/2019).
"Alhamdulillah, masyarakat Sumatera Barat yang bermukim di Provinsi Papua dan Papua Barat dikabarkan tidak ada yang menjadi korban baik harta maupun nyawa akibat aksi rusuh massa," kata Luhur Budianda.
Namun, Luhur Budianda mengatakan status masyarakat Sumbar di dua provinsi tersebut saat ini masih dalam keadaan "waspada".
• 250 Personel Brimob Polda Sumbar Dikirim ke Papua, Wakapolda: Penugasan Ini Secara Mendadak
Sementara, masyarakat di sana masih belum bisa mengakses jaringan telekomunikasi secara stabil.
"Kondisi komunikasi saat ini relatif masih belum lancar sehingga informasi belum terlalu valid.
Hal ini disebabkan jaringan telekomunikasi di sana tidak stabil," ujar Luhur Budianda.
Luhur Budianda juga mengungkapkan, masyarakat Sumbar selalu saling memantau perkembangan yang terjadi, begitupun dengan pihaknya.
"Kami selalu berkoordinasi dengan tokoh dan perantau Minang di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat," ucap Luhur Budianda.
Luhur Budianda mengajak semua pihak untuk mendoakan perantau Minang di Papua dan Papua Barat agar terhindar dari masalah yang terjadi.
• Porbbi se Indonesia Akan Berburu Babi di Sumbar, Meriahkan Buru Alek Anak Nagari Lagan di Pessel
"Mari bersama-sama kita berdoa agar tidak terjadi sesuatu terhadap saudara kita di sana.
Semoga keadaan cepat pulih," harap Luhur Budianda.
Untuk diketahui, perantau Minang di Papua berjumlah lebih kurang 3 ribu KK yang berdomisili di satu kota, enam kabupaten, dan satu kepulauan.
Di antaranya, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Merauke, Jaya Wijaya, Mappi, Nabire, Timika dan Kepulauan Yapen.
Sementara, di Papua Barat diperkirakan berjumlah 2 ribu KK yang berdomisili di Kota Manokwari, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Fakfak, Kaimana dan Bintuni.
Bagi masyarakat yang mempunyai informasi terakhir tentang kondisi masyarakat Sumbar di Papua dan Papua Barat, silakan menginformasikan dan berkoordinasi dengan Staf Biro Kerjasama Pembangunan dan Rantau (KPdR) Saudara Hilma melalui kontak 081266003137.(*)