Pria Gondrong Ngaku Jihat ke Aceh, Sempat Jadi Imam Salat, Jemaah Ragu, Akhirnya Ditangkap Polisi
Pria Gondrong Ngaku Jihat ke Aceh, Sempat Jadi Imam Salat, Jemaah Ragu, Akhirnya Ditangkap Polisi
Pria Gondrong Ngaku Jihat ke Aceh, Sempat Jadi Imam Salat, Jemaah Ragu, Akhirnya Ditangkap Polisi
TRIBUNPADANG.COM, BANDA ACEH - Warga Desa Teungoh, Kecamatan Tanah Luas, Aceh Utara dihebohkan dengan kedatangan seorang pria asing yang mengaku ingin berjihad ke Aceh, Rabu (28/8/2019).
Pria berambut panjang itu datang menjelang salat maghrib, lalu memimpin salat maghrib, serta mengaku datang dari Jawa Tengah.
Tiga jam kemudian, dia ditangkap polisi.
Belakangan terungkap fakta sebenarnya berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan polisi, bahwa pria tersebut bukan warga Jawa Tengah.
• Mengintip Parade Foto Putri Bungsu Cristian Gonzales, Ternyata Vanessa Jarang Diekspos
Seperti diberitakan, Keuchik Meunasah Teungoh Beureughang, Muhammad Isa kepada Serambinews.com, Kamis (29/8/2019) mengatakan, setelah azan dan iqamah, tiba-tiba datang pria tersebut.
Pria itu berbaju koko dengan kopiah hitam berdiri di samping saf depan.
Karena melihat penampilan seperti teungku, lalu salah satu warga menyilakan pria tersebut menjadi imam salat magrib.
“Saat sedang berlangsung sholat, ketika mendengar bacaan Al-Fatihan dan surat Al-Ikhlas tidak fasih, jamaah menjadi ragu,” ujar Keuchik Meunasah Teungoh.
• SK Penetapan Trase Jalan Tol Padang-Pekanbaru Belum Kunjung Keluar, Pemprov Masih Tunggu Jakarta
Sebagian jemaah langsung menyempurnakan sholat sendiri.
Ada juga jemaah yang menghentikan salat berjamaah kemudian melaksanakannya sendiri.
“Tapi ada juga yang masih terus mengikuti imam tersebut sampai salat selesai,” ujar Muhammad Isa.
Seusai salat magrib tersebut, warga sempat berbincang-bincang dengan pria tersebut.
“Awalnya ia mengaku berasal dari Jawa tengah dengan tujuan berjihad ke Aceh,” ujar Keuchik.
• Cabai, Bawang hingga Beras Dijajakan 6 Mobil Keliling TTIC di Padang, Harga Dijamin Lebih Murah
Kemudian seorang warga yang mampu berkomunikasi dengan bahasa jawa menanyakan asal usulnya.