BERITA POPULER SUMBAR

POPULER SUMBAR - Tarekat Syattariyah di Sumbar Salat Idul Adha| Sopir Truk Timpa Karimun Ditangkap

Sepanjang Senin (12/8/2019) kemarin, sejumlah pemberitaan Sumatera Barat menghiasi kanal TribunPadang.com dengan berbagai kabar dan peristiwa

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
KOMPAS.com/PERDANA PUTRA
Sopir truk (tengah) berhasil ditangkap polisi setelah melarikan diri ke Dumai, Riau. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Sepanjang Senin (12/8/2019) kemarin, sejumlah pemberitaan Sumatera Barat menghiasi kanal TribunPadang.com dengan berbagai kabar dan peristiwa serta kejadian.

Di antaranya, jamaah Tarekat Syattariyah yang baru melaksanakan Salat Idul Adha 1440 H pada Selasa (13/8/2019) hari ini. 

Selain pemberitaan populer lainnya, simak ringkasan berikut ini:

1.  Besok, Jamaah Tarekat Syattariyah di Ulakan Padang Pariaman Sumbar Laksanakan Salat Idul Adha

Jemaah Tarekat Syattariyah di Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, baru akan laksanakan salat Idul Adha pada esok hari, Selasa (13/8/2019).

Makam Syekh Burhanuddin di kawasan Masjid Syekh Burhanuddin, Ulakan, Padang Pariaman, Sumbar, Senin (12/8/2019).
Makam Syekh Burhanuddin di kawasan Masjid Syekh Burhanuddin, Ulakan, Padang Pariaman, Sumbar, Senin (12/8/2019). (TRIBUNPADANG.COM/DEBI GUNAWAN)

Dari hitungan mereka, 10 Dzulhijjah 1440 H jatuh pada Senin (12/8/2019) sore.

Saat dijumpai di kawasan Masjid Syekh Burhanuddin Ulakan, Khatib Malin Malabo dan H Imam Paman selaku pemuka agama di daerah tersebut mengatakan, penetapan tersebut telah sesuai dengan pedoman yang mereka yakini.

“Kami menetapkan Idul Adha berdasarkan hitungan titik, ini pedoman dari Syekh Burhanuddin yang beliau bawa dari Aceh," ungkapnya kepada TribunPadang.com, Senin (12/8/2019).

Berdasarkan hitungan tersebut, mereka menyimpulkan bahwa 10 Dzulhijjah jatuh pada sore Senin 12 Agustus 2019, dan besok baru melaksanakan salat Idul Adha.

"Penghitungan ini tidak pernah bertukar-tukar dari tahun ke tahun, tetap.

Jadi kami tidak bisa mengikuti penghitungan berdasarkan kalender, ataupun nasional," ujar Khatib Malin Malabo.

Walaupun berbeda dengan masyarakat pada umumnya yang melaksanakan Idul Adha pada Minggu 11 Agustus 2019, H Imam Paman mengimbau tidak saling menyalahkan.

"Ini kan soal kepercayaan, jadi kita tidak boleh saling menyalahkan. Kita jalani saja mana yang menurut kita benar," ujarnya.

Selain tersebar di wilayah Padang Pariaman, khususnya Ulakan jamaah Tarekat Syattariyah juga tersebar di beberapa wilayah lain di Sumbar.

"Pokoknya yang bertali dengan ajaran Syekh Burhanuddin dan penganut Tarekat Syattariyah akan melaksanakan salat Idul Adha besok.

Ada juga yang di Solok, Payakumbuh, Bukittinggi dan daerah lainnya," ungkap H Imam Paman dan Khatib Malin Malabo.(*)

Simak berita selengkapnya klik di sini

2  Cara Mengolah Daging Sapi Jadi Rendang Khas Minangkabau, Resep Rendang Batusangkar dan 50 Kota

Banyak langkah bisa dilakukan mengolah daging sapi dari hewan kurban.

Mengolahnya menjadi rendang padang atau rendang khas Minangkabau bisa menjadi pilihan. 

Rendang Batusangkar
Rendang Batusangkar (TribunPadang.com/Merinda Faradianti)

Nah, bagaimana cara mengolah daging sapi jadi rendang Khas Minangkabau?

Simak resep rendang daging sapi dan bumbu rendang khas Sumatera Barat di bawah ini.

Mengolah daging kurban menjadi rendang yang merupakan masakan khas Minangkabau tentu salah satu pilihan agar daging kurban bisa dinikmati dalam waktu lama.

Dengan resep rendang daging sapi dan menggunakan bumbu rendang daging yang khusus, akan menghasilkan rendang daging sapi yang enak.

Meskipun sama-sama berada di Minangkabau, namun setiap daerah di Sumatera Barat memiliki ciri khas resep rendang masing-masing.

Bumbu rendang yang digunakan pada dasarnya sama, perbedaan hanya pada campuran rendang atau takarannya.

Berikut ini TribunPadang.com sajikan pilihan rendang dari seorang ibu rumah tangga asal Batusangkar Tanah Datar dan ibu rumahtangga dari Kabupaten 50 Kota.

Simak berita selengkapnya klik di sini

3. Sempat Kabur, Sopir Truk Maut Ditangkap Polisi, Kecelakaan di Silayiang Sumbar yang Tewaskan 4 Orang

Setelah melarikan diri, DH (50), sopir truk trado yang terlibat dalam kecelakaan hingga menewaskan empat orang di Silayiang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, ditangkap polisi.

Pelarian DH selama tiga hari sejak kejadian, Rabu (7/8/2019) lalu berakhir di Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau.

Jajaran unit Laka Satlantas yang dibantu Tim Opsnal Reskrim Padang Pariaman menangkap DH saat berada di sebuah rumah, Jumat (9/8/2019) pada pukul 22.00 WIB.

"Sopir truk trado yang melarikan diri saat laka lantas beberapa waktu lalu sudah kita amankan. Dia kita tangkap di Dumai," kata Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Iptu Yuliadi dilansir dari Kompas.com, Sabtu (10/8/2019).

Saat ini, menurut Yuliadi, timnya bersama tim Opsnal Satreskrim Polres Padang Pariaman sedang dalam perjalanan dari Dumai menuju Mapolres Padang Pariaman.

Namun, status DH belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Dia masih dalam perjalanan dan belum kita mintai keterangannya. Setelah kita periksa, baru kita tetapkan statusnya," kata Yuliadi.

Sebelumnya diberitakan, sebuah truk tronton yang mengangkut truk tangki aspal rebah dan menimpa sebuah mobil Suzuki Karimun hingga gepeng di jalan Padang – Bukittinggi, tepatnya di tikungan Silayiang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (7/8/2019).

Akibatnya, empat orang meninggal dunia, dua orang luka berat dan dua orang lagi luka ringan.

Sedangkan sopir truk tronton melarikan diri dan saat ini dalam pengejaran pihak kepolisian.

Kasat Lantas Polres Padang Pariaman, Iptu Yuliadi menyebut, bahwa kecelakaan tersebut diduga atas kelalaian sopir truk.

Sopir truk (tengah) berhasil ditangkap polisi setelah melarikan diri ke Dumai, Riau.
Sopir truk (tengah) berhasil ditangkap polisi setelah melarikan diri ke Dumai, Riau. (KOMPAS.com/PERDANA PUTRA)

"Iya sudah pasti ada unsur kelalaian," kata Iptu Yuliadi saat dihubungi TribunPadang.com, Rabu (7/8/2019).

Dijelaskannya, bahwa sopirnya tidak hati-hati membawa kendaraan.

"Jelas bermuatan berat dan jalan tikungan seperti itu, dan mungkin cara mengambil jalannya yang salah," kata Iptu Yuliadi. 

Iptu Yuliadi  menjelaskan, bahwa sopir truk melarikan diri setelah kejadian.

Sebelumnya, kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 00.02 WIB, dan dilaporkan pada pukul 06.00 WIB.

“Kejadian tersebut terjadi di jalan umum Padang - Bukittingi KM 61,100, Nagari Kandang Ampek Kayu Tanam, dekat Kelok Pargede, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman,” jelas Iptu Yuliadi.

Iptu Yuliadi  menjelaskan, kejadian berawal ketika mobil truk tronton Nissan B 90XX KN melaju dari arah Bukittingi menuju Padang.

Berita selengkapnya klik di sini!

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved