Gubernur Sumbar Irwan Prayitno: Koperasi Harus Membuka Diri untuk Kemajuan

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menyebut hanya 10 hingga 20 persen koperasi yang eksis di Sumbar.

Ia menilai koperasi perlu mengevaluasi dan intropeksi agar semakin maju dan mensejahterakan masyarakat.

• Kalahkan Tuan Rumah, Tim Futsal Pra PON Lampung Juara Turnamen Rafhely Specs Cup 2019 di Sumbar

• Tokoh Adat dan Ulama Angkat Bicara Soal Penangkapan Terduga Teroris yang Akan Ledakkan Bom di Sumbar

• BERITA POPULER SUMBAR - Dukungan untuk drg Romi Syofpa dan Kabut Asap Selimuti Dharmasraya

"Ke depan, tidak ada kata terlambat. Mari tingkatkan terus aktivitas koperasi agar semakin maju dan jaya sehingga bisa mensejahterakan masyarakat," ajak Irwan Prayitno.

Irwan Prayitno juga mengatakan koperasi harus membuka diri terhadap kemajuan sendiri agar tidak tenggelam di era teknologi canggih.

• Ustaz Adi Hidayat Safari Dakwah di Padang, Beri Ceramah Tentang Alquran di Yayasan Adzkia Sumbar

• Sambut HUT ke-74 RI, Gubernur Sumbar Imbau Masyarakat Kibarkan Bendera Merah Putih Selama Satu Bulan

• Pemprov Sumbar Minta Lembaga Publik Terbuka Terhadap Informasi Agar Tak Menimbulkan Kecurigaan

"Gunakan IT yang sudah ada pada Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Provinsi Sumatera Barat. PLUT KUMKM diharapkan dapat membantu koperasi dan UKM di Sumbar untuk bisa lebih sukses ke depannya," sambung Irwan Prayitno.

Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Abdul Kadir Damanik menyampaikan untuk meningkatkan daya saing Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) yang ada di Sumbar memang perlu adanya Program PLUT-KUMKM.

• Gudang Musik Alan Walker Faded, Dilengkapi Video Klip, Makna Lirik Lagu

• Gudang Lagu Andmesh Kamaleng Hanya Rindu, Ada Chord Gitar, Lirik Lagu & Video

• Jelang Laga Semen Padang FC Vs Persebaya Surabaya, Bajul Ijo Waspadai Kebangkitan Kabau Sirah

Program PLUT-KUMKM memiliki tujuan sebagai lembaga bagi pengembangan KUMKM yang mencakup peningkatan kinerja produksi, kinerja pemasaran, akses ke pembiayaan, pengembangan SDM, serta kinerja kelembagaan dalam rangka meningkatkan daya saing KUMKM.

“PLUT KUMKM Provinsi Sumatera Barat merupakan program tahun 2018. Dana yang dialokasikan Kementerian melalui Tugas Pembantuan sebesar Rp2,6 miliar dan sebesar Rp2,3 miliar diantaranya untuk pembangunan fisik,” jelasnya.

• Dua Kali Terjerat Kasus Korupsi, KPK Pertimbangkan Bupati Kudus Dituntut Hukuman Mati

• DOWNLOAD Bursa Lagu Dangdut Koplo VIA VALLEN & NELLA KHARISMA, Chord Gitar dan Lirik MP3

• Jadwal Acara TV Minggu 28 Juli 2019 Trans TV RCTI SCTV GTV Indosiar TV One, Ada Film The Factory

Abdul Kadir Damanik juga berharap Gedung PLUT KUMKM tidak dialihfungsikan penggunaan untuk kepentingan yang lain termasuk digunakan sebagai kantor pemerintahan sehingga nantinya PLUT KUMKM dapat berjalan dengan maksimal.

Di sisi lain, Pengurus Dekopin Wilayah Sumbar Mirwan Pulungan mengatakan, jumlah koperasi di Sumbar per Desember 2018 sebanyak 3.624.

• Kalahkan Tuan Rumah, Tim Futsal Pra PON Lampung Juara Turnamen Rafhely Specs Cup 2019 di Sumbar

• Tokoh Adat dan Ulama Angkat Bicara Soal Penangkapan Terduga Teroris yang Akan Ledakkan Bom di Sumbar

• Hasil Penelitian: Bahaya Sering Makan Makanan Pedas bagi Kesehatan, Bisa Menyebabkan Pikun

Sementara, jumlah anggota sekitar 600 ribu orang dan telah mampu menciptakan 8.000 lapangan kerja.

"Hal tersebut sangat membantu pemerintah daerah menyediakan lapangan kerja usia produktif dan mengurangi pengangguran," ujar Mirwan Pulungan.

Ia juga menyebut 12,33 persen dari keseluruhan koperasi yang ada, volume usahanya sudah di atas 2 miliar.

• Ria Ricis Mundur Jadi Youtuber? Ungkap Perjalanan Karir dan Sampaikan Pesan Berharga kepada Netizen

• Unggah Video SAYA PAMIT. 24 JAM HAPUS di Youtube, Ria Ricis Mundur Jadi Youtuber? Netizen Sedih

• Resep dan Cara Memasak Sate Kambing Agar Lezat, Sajian Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha

Dia menilai hal tersebut menunjukkan koperasi mampu mengembangan bisnis yang berbasis kepada masyarakat dengan telah membangun ekonomi masyarakat ditingkat akar rumput.

"Namun pada era industri 4.0 tantangan semakin rumit, perubahan teknologi informasi robotik yang pesat, menuntut insan koperasi untuk kreatif dan inovatif guna menata koperasi," tutur Mirwan Pulungan. (*)