Peristiwa "Kudatuli" 27 Juli 1996 - Catatan Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli di Jalan Diponegoro

Sabtu pagi, 27 Juli 1996. Pada hari itu terjadi peristiwa "Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli" atau Kudatuli di Kantor DPP PDI,

Editor: Emil Mahmud
Kompas/Eddy Hasby
Ilustrasi: Penyerbuan kantor PDI di Jalan Diponegoro oleh pendukung kubu Soerjadi berakhir dengan bentrokan antara massa dan aparat keamanan di kawasan Jalan Salemba, Jakarta Pusat, 27 Juli 1996. Sebelumnya, kantor PDI diduduki massa pendukung Megawati. 

Kemudian, massa terdesak mundur ke arah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Jalan Salemba.

Dua jam setelahnya, massa mulai membakar tiga bus kota dan beberapa bus tingkat di Jalan Salemba.

Tak hanya itu, mereka juga membakar beberapa gedung yang ada di Jalan Salemba.

Merespons keadaan ini, aparat mendatangkan lima panser, tiga kendaraan militer khusus pemadam kebakaran, 17 truk, dan sejumlah kendaraan militer lain pada pukul 16.35 WIB.

Setelah itu, massa membubarkan diri dan akhirnya pada pukul 19.00 WIB, api dapat dipadamkan.

Setelah kejadian, sebanyak 171 orang ditangkap, karena melakukan perusakan dan pembakaran.

Dari jumlah tersebut, 146 orang merupakan massa pendukung Megawati dan oknum lain, sementara 25 orang merupakan massa pro-Soerjadi.

Kerusuhan hari itu mengakibatkan 22 bangunan rusak, seperti Gedung Persit Chandra Kartika milik Angkatan Darat lalu Bank Kesawan dan Bank Exim.

Massa juga membakar bangunan lain seperti Bank Swarsarindo Internasional, Show Room Toyota, Bank Mayapada, dan gedung Departeman Pertanian.

Selain itu, kerusuhan juga mengakibatkan terbakarnya 91 kendaraan, termasuk lima bus kota dan 30 kendaraan yang ada di ruang pameran, serta dua sepeda motor.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peristiwa "Kudatuli" 27 Juli 1996, Pagi Kelam di Jalan Diponegoro..."

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved