Kisah Bahrum Bahar, Jatuh Bangun untuk Bisa Berangkat Haji hingga Ditinggal Sang Istri Tercinta
Bahrum Bahar (55) salah seorang jemaah calon haji asal Padang Pariaman Sumatera Barat yang berangkat ke tanah suci
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Kisah Bahrum Bahar, Jatuh Bangun untuk Bisa Berangkat Haji hingga Ditinggal Sang Istri
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bahrum Bahar (55) salah seorang jemaah calon haji asal Padang Pariaman Sumatera Barat (Sumbar) yang berangkat ke tanah suci, Minggu (21/7/2019).
Usia setengah abad, Bahrum Bahar semangat untuk berangkat haji tanpa didampingi sang istri.
"Sebenarnya hari ini saya berangkat bersama istri. Kami berdua sudah lama berniat berangkat ke tanah suci.
Namun sayang, takdir berkata lain. Pada tahun 2018 saya ditinggal istri yang terlebih dahulu dipanggil sang pencipta," kenang Bahrum Bahar.
Bahrum Bahar bercerita, dulu ia dan istri tinggal di Pekanbaru. Karena beberapa alasan, ia pindah ke kampungnya di Padang Pariaman.
"Istri saya sakit. Saat dia sakit, saya bawa dia pulang kampung. Kepulangan ke kampung halaman tak membuat ia sembuh, justru semakin sakit hingga sempat dirawat di rumah sakit.
2018 dia meninggalkan kami semua. Saya dan dia tidak jadi naik haji bersama," ujar Bahrum Bahar.
Di Pekanbaru, Bahrum Bahar bekerja sebagai pedagang barang harian.
Namun karena istrinya sakit, dia pulang kampung lalu barang-barang dagangannya ia lelang.
Bahrum mengatakan tak ingin berlarut-larut dalam duka. Niat untuk menunaikan rukun Islam kelima tak pernah surut.
"2011 saya mendaftar haji. Dapat porsi baru 2017. Akhirnya bisa terwujud berangkat pada tahun 2019," jelas Bahrum.
Bahrum Bahar mengaku selama di kampungnya, Padang Pariaman ia bekerja di kebun milik orang tua. Ia menggarap tanah menjadi kebun yang ditanami ubi.
"Sudah dua tahun ini saya bekerja di ladang. Kini usaha ini sedang macet juga. Sudah enam bulan lamanya saya sakit-sakitan," ungkap Bahrum Bahar.
Dia memilih untuk tidak bekerja dulu untuk memulihkan kondisinya. Agar bisa maksimal menunaikan ibadah haji di tanah suci.
"Insya Allah, mudah-mudahan saya mendapat haji yang mabrur. Kemudian, saya selalu diberi kesehatan. Sehat pergi dan pulang, itu harapan saya," tutup Bahrum Bahar.