Tank Bekas Operasi Trikora di Pantai Padang Jadi Objek Wisata Baru, Bukan Sebatas Objek Swafoto
Satu unit tank menambah destinasi wisata di Pantai Padang, tepatnya di samping Masjid Al Hakim yang tengah di bangun pada lokasi Pantai Muaro
Penulis: Debi Gunawan | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Debi Gunawan
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Kehadiran satu unit tank di Pantai Padang menambah destinasi wisata di Padang.
Tank ini tepatnya berada di samping Masjid Al Hakim yang tengah dibangun di Pantai Muaro.
Tank tersebut merupakan hibah dari Kodam I/ Bukit Barisan kepada Pemerintah Kota Padang.
Sebelum dibawa ke Pantai Padang, tank tersebut terparkir di halaman markas Batalyon Kavaleri 6/ Naga Karimata, Jalan Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara.
Kehadiran tank ini, menambah minat pengunjung untuk bersantai di wilayah ini.
Febriyeni (45) seorang pedagang mengatakan di hari libur pengunjung sudah mulai berdatangan ke lokasi tank ini.
• Tank Bersejarah Ini Bakal Hiasi Objek Wisata Pantai Padang, Pernah Dipakai untuk Operasi Trikora
• [Populer Padang] Tank Operasi Trikora di Pantai Padang|Kisah Yeffirman Pemandu Haji|Pengaduan PPDB
• Pantai Pasir Jambak, Alternatif Wisata di Kota Padang, Pengunjung Hanya Dipungut Biaya Seikhlasnya
"Alhamdulillah lah, lumayan meningkat walaupun cuma berjualan minuman-minuman kecil," ujarnya kepada TribunPadang.com, Minggu (21/7/2019).
Ia juga berharap dengan kehadiran tank ini, juga bisa meningkatkan pendapatan pedagang kecil di sekitar lokasi wisata.

Ilham Fani (22) seorang pengunjung mengatakan dengan adanya tank ini, bisa sebagai tempat berfoto dan menikmati suasana sore di tepi pantai.
"Indah ya, bisa sambil menikmati sunset. Selain itu bisa juga mengenal sejarah dan perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dulunya," ujarnya kepada wartawan TribunPadang.com.
Tank milik TNI yang pernah digunakan dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) akan menghiasi pemandangan Wisata Pantai Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Tank yang bersejarah tersebut tiba di Kota Padang pada Minggu (7/7/2019) siang lalu.
• Berwisata Sore Hari di Pantai Padang, Tersedia Es Kelapa Muda Hingga Langkitang
• TIPS Memilih Angle yang Mantap saat Berwisata Kuliner Pakai Kamera Polaroid
Armada perang yang digunakan untuk operasi menggabungkan wilayah Papua bagian barat dengan Indonesia tersebut diterima oleh Walikota Padang, Mahyeldi saat mengunjungi Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Kota Medan, Sumatera Utara 19 Juni lalu.
Tank tersebut diterima Walikota Padang dari Danyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Mayor Kav Jackie Yudha.
"Alhamdulillah tank tersebut akhirnya tiba di Padang hari Minggu. Berangkat melalui jalur darat dari Medan menuju Padang sejak Jumat (5/7) lalu," kata Kadispora Kota Padang Mursalim, Senin (8/7/2019)
Mursalim mengungkapkan Pemerintah Kota Padang menyambut baik tank yang pernah digunakan untuk menjaga NKRI.
Keberadaan tank tersebut, Mursalim mengharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat seperti edukasi dalam menumbuhkan rasa nasionalisme.
• TRIBUNWIKI : Tempat Wisata di Kota Tua Kampung Pondok Kota Padang
“Sekali lagi atas nama Pemerintah Kota Padang, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Pangdam 1/Bukit Barisan dan jajaran yang telah memberikan kami tank ini.
Begitu juga kepada Danrem 032/Wirabraja dan Dandim 0312/Padang yang telah memfasilitasi sehingga tank ini bisa diperoleh dan dibawa ke Kota Padang,” lanjut Mursalim.
Katanya, tank tersebut adalah salah satu tank type AMX-13 APC yang telah dihapuskan dari aset Batalyon Kavaleri 6/Karimata.
Berdasarakan catatan dokumen, bahwa kendaraan tempur ini buatan Perancis, termasuk ke dalam tank kelas ringan yang pembuatannya mulai dilakukan tahun 1946.
“Tank ini mulai diproduksi massal pada periode 1952-1987 yang saat ini tersebar dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.
• Promo Kupon Diskon Tiket Pesawat Seluruh Rute Domestik Hingga Rp 350 Ribu Berlaku Sampai Besok
Spesifikasinya berat lebih kurang 13 ton memiliki kemampuan menanjak 31 derajat, melangkah parit 1,6 meter, dan mengarung sejauh 0,6 meter.
Tank ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1962 dan telah berjasa dalam berbagai pertempuran,” jelasnya.
Ia berharap tak hanya pemerintah saja yang menjaga benda bersejarah tersebut tapi juga masyarakat.
"Semoga masyarakat Kota Padang ikut juga menjaga benda bersejarah ini," harapnya.(*)