Haji 2019
19 Tahun Menabung, Peternak Ikan Asal Sumbar Merinding Bisa Naik Haji, Siapkan Doa untuk Indonesia
Seorang peternak ikan di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, merasa terharu dan merinding bisa naik haji setelah 19 tahun menabung.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Hanya dengan menjual ikan, dia bersyukur bisa menyekolahkan anak-anaknya.
Ia bercerita, sekali panen tambak ikan di kampungnya bisa menghasilkan 15 ribu ekor.
Iskandar Tanjung panen sekali empat bulan.
Jumlah tersebut juga tidak bisa dijadikan pedoman.
"Tergantung rezeki, tidak bisa distandarkan," ucapnya.
Hasil itulah yang ia sisihkan untuk berangkat ke Mekah.
• Kabar Sumbar Hari Ini - Firdaus Fuad Bersyukur Bisa Dua Kali Beribadah Haji ke Tanah Suci
Ia mulai mendaftar haji pada 2011 silam. Biaya yang ia gelontorkan sebesar Rp 33 juta.
Laki-laki yang lahir pada 12 Desember 1969 ini, sangat didukung oleh keluarga dan anak-anaknya.
Bahkan anak-anaknya rela ditinggal selama satu bulan lebih oleh laki-laki berusia 50 tahun ini.
Ia berdoa, suatu saat anak-anaknya bisa berangkat haji sama seperti dirinya.
Ia juga berharap daerah tempat ia berdomisili maupun Indonesia negaranya bisa lebih maju.
"Saya doakan Indonesia aman dan tenang. Hidup Indonesia," ucapnya.
• 392 Jamaah Calon Haji Embarkasi Padang Kloter 4 Bertolak ke Madinah Rabu 10 Juli 2019
Sopir Naik Haji
Waldi Idrus (49), seorang sopir di Pasaman, Sumatera Barat, akhirnya juga bisa berangkat hajib setelah 20 tahun menabung.
Dia merasa bersyukur karena tahun ini bisa berangkat bersama istri tercinta untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.