Padang
Tank Bersejarah Ini Bakal Hiasi Objek Wisata Pantai Padang, Pernah Dipakai untuk Operasi Trikora
Tank milik TNI yang pernah digunakan dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) akan menghiasi pemandangan W
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
Tank Bekas Operasi Trikora Hiasi Wisata Pantai Padang
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG –Tank milik TNI yang pernah digunakan dalam Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) akan menghiasi pemandangan Wisata Pantai Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Tank yang bersejarah tersebut tiba di Kota Padang pada Minggu (7/7/2019) siang. Armada perang yang digunakan untuk operasi menggabungkan wilayah Papua bagian barat dengan Indonesia tersebut diterima oleh Mahyeldi saat mengunjungi Batalyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Kota Medan, Sumatera Utara 19 Juni lalu.
Tank tersebut diterima Wali Kota Padang dari Danyon Kavaleri 6/Naga Karimata, Mayor Kav Jackie Yudha.
"Alhamdulillah tank tersebut akhirnya tiba di Padang hari Minggu. Berangkat melalui jalur darat dari Medan menuju Padang sejak Jumat (5/7) lalu," kata Kadispora Kota Padang Mursalim, Senin (8/7/2019)
Mursalim mengungkapkan Pemerintah Kota Padang menyambut baik tank yang pernah digunakan untuk menjaga NKRI.
Keberadaan tank tersebut, Mursalim mengharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat seperti edukasi dalam menumbuhkan rasa nasionalisme.
“Sekali lagi atas nama Pemerintah Kota Padang, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Pangdam 1/Bukit Barisan dan jajaran yang telah memberikan kami tank ini.
Begitu juga kepada Danrem 032/Wirabraja dan Dandim 0312/Padang yang telah memfasilitasi sehingga tank ini bisa diperoleh dan dibawa ke Kota Padang,” lanjut Mursalim.
Katanya, tank tersebut adalah salah satu tank type AMX-13 APC yang telah dihapuskan dari aset Batalyon Kavaleri 6/Karimata.
Berdasarakan catatan dokumen, bahwa kendaraan tempur ini buatan Perancis, termasuk ke dalam tank kelas ringan yang pembuatannya mulai dilakukan tahun 1946.
“Tank ini mulai diproduksi massal pada periode 1952-1987 yang saat ini tersebar dan digunakan oleh beberapa negara di dunia.
Spesifikasinya berat lebih kurang 13 ton memiliki kemampuan menanjak 31 derajat, melangkah parit 1,6 meter, dan mengarung sejauh 0,6 meter.
Tank ini mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1962 dan telah berjasa dalam berbagai pertempuran,” jelasnya.
Ia berharap tak hanya pemerintah saja yang menjaga benda bersejarah tersebut tapi juga masyarakat.
"Semoga masyarakat Kota Padang ikut juga menjaga benda bersejarah ini," harapnya.