Liga Champions

KISAH Unik, Tottenham Hotspur Tembus Final Setelah Penantian Seribu Purnama

Sebuah catatan sejarah mengiringi langkah Tottenham Hotspur menuju final Liga Champions 2018-2019.

Penulis: Emil Mahmud | Editor: afrizal
TWITTER.COM/TOTTENHAM HOTSPUR
Striker Tottenham Hotspur, Lucas Moura, melakukan selebrasi seusai mencetak go ke gawang Ajax dalam leg kedua semifinal, Rabu (8/5/2019) 

TRIBUNPADANG.COM - Sebuah catatan sejarah mengiringi langkah Tottenham Hotspur menuju final Liga Champions 2018-2019.

Tottenham Hotspur mengantongi tiket ke final Liga Champions2018-2019 setelah menang dramatis 3-2 atas Ajax Amsterdam di Johan Cruijff ArenA dalam laga leg kedua semifinal, Rabu (8/5/2019) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB.

Agregat kedua tim imbang 3-3, tetapi Spurs berhak lolos karena unggul agresivitas gol tandang.

Tinta emas pun terukir dalam buku sejarah sang raksasa London.

Bagi Spurs, ini kali pertama mereka mencicipi laga puncak Liga Champions selama 136 tahun berdiri.

Dengan kata lain, Tottenham Hotspur lolos setelah melewati 1.632 purnama.

Seperti diketahui bulan purnama itu, muncul 12 kali dalam setahun.

Mereka pernah merasakan atmosfer final kompetisi Eropa, tetapi 'cuma' Liga Europa.

Spurs melaju ke final kompetisi kasta kedua Benua Biru itu sebanyak tiga kali (1972, 1974, 1984) dengan dua kali menjadi juara pada 1972 dan 1984.

The Lilywhites juga pernah mentas pada partai pamungkas Piala Winners 1963 dengan mengalahkan Atletico Madrid 5-1.

Tottenham Hotspur bikin sejarah dengan lolos ke final Liga Champions untuk kali pertama sepanjang sejarah klub.

Kepastian Tottenham Hotspur menjejaki final Liga Champions2018-2019 diperoleh lewat kemenangan di markas AjaxAmsterdam, Kamis dini hari WIB tersebut.

Tottenham menang 3-2 atas Ajax berkat hat-trick dramatis Lucas Moura guna menyegel keunggulan produktivitas tandang atas wakil Belanda.

Donny van de Beek merayakan gol yang dicetaknya bersama rekan-rekannya pada leg pertama semifinal Liga Champions
Donny van de Beek merayakan gol yang dicetaknya bersama rekan-rekannya pada leg pertama semifinal Liga Champions (TWITTER.COM/COLGCRA)

Dalam keadaan agregat imbang 3-3, Spurs lolos karena hanya kalah 0-1 pada leg pertama di London.

Jadilah klub asal London Utara ini melaju ke final Liga Champions 2018-2019 untuk bersua wakil senegara, Liverpool FC.

Tottenham pun menjadi klub kedelapan asal Inggris yang merasakan tampil di partai puncak Piala/Liga Champions sepanjang sejarah.

Pasukan Mauricio Pochettino menyusul para pendahulu mereka, yaitu Manchester United (debut final 1968), Leeds United (1975), Liverpool (1977), Nottingham Forest (1979), Aston Villa (1982), Arsenal (2006), dan Chelsea (2008).

Bagaimana rekor masing-masing klub tersebut dalam debutnya di final? Tak semuanya sukses, tetapi awalnya brilian.

Manchester United sebagai klub pertama Inggris di final Piala Champions langsung menjadi juara pada musim 1967-1968.

Mantan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane memegang Tropi Liga Champions
Mantan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane memegang Tropi Liga Champions (TWITTER.COM/BBCSPORT)

George Best cs memukul Benfica 4-1 pada duel di Wembley Stadium, London.

Pada dua kesempatan berikutnya saat lolos ke final pentas antarklub terelite Eropa, Setan Merah selalu finis sebagai kampiun.

Pun debut yang menawan di final Piala Champions dialami Liverpool, Nottingham, serta Aston Villa.

Trio tersebut menyegel titel ketika klub-klub Inggris mencapai masa digdaya pada dekade akhir 1970-an dan awal 1980-an.

Bahkan sepanjang 1977-1982, gelar Piala Champions selalu jatuh ke tangan klub Inggris dengan tiga di antaranya mendarat di Liverpool.

The Reds pada debut finalnya menaklukkan Borussia Moenchengladbach 3-1 di Olimpico, Roma.

Dua tahun berselang, Nottingham yang sedang dalam periode emas mengalahkan klub Swedia, Malmo FF, pada partisipasi perdananya di partai puncak.

Hanya jeda tiga tahun, Aston Villa menyusul mereka dengan menekuk Bayern Muenchen 1-0 di Rotterdam.

Memasuki zaman kekinian, Arsenal dan Chelsea mendobrak ke final Liga Champions.

Namun, seperti halnya Leeds United pada 1975 yang ditekuk Bayern 0-2, debut Arsenal dan Chelsea di final berakhir dengan kekalahan.

Gelandang Tottenham Hotspur, Dele Alli, menggiring bola pada leg I semifinal Liga Champions kontra Ajax Amsterdam di Tottenham Hotspur Stadium, 30 April 2019.
Gelandang Tottenham Hotspur, Dele Alli, menggiring bola pada leg I semifinal Liga Champions kontra Ajax Amsterdam di Tottenham Hotspur Stadium, 30 April 2019. (TWITTER.COM/SPURSOFFICIAL)

Arsenal dihajar Barcelona 1-2 pada 2006, sedangkan Chelsea digebuk rival senegara, Man United, lewat adu penalti pada final 2008 di Moskwa.

Chelsea lebih beruntung karena menebus kekalahan tersebut dengan mengalahkan Bayern di final empat tahun kemudian.

Musim ini, giliran Tottenham Hotspur menjadi pendatang baru di final Liga Champions.

Bagaimana peruntungan mereka nanti, bakal seperti Man United atau Arsenal, bisa diketahui pada 1 Juni 2019 di Madrid.

Musim debut final wakil Inggris di Piala/Liga Champions

Manchester United: 1967-1968 (Juara)

Leeds United: 1974-1975 (Runner-up)

Liverpool: 1976-1977 (Juara)

Nottingham Forest: 1978-1979 (Juara)

Aston Villa: 1981-1982 (Juara)

Arsenal: 2005-2006 (Runner-up)

Chelsea: 2007-2008 (Runner-up)

Tottenham Hotspur: 2018-2019 (???)

*)Tulisan ini diulas dari berbagai sumber, termasuk BolaSport.com judulTottenham Hotspur dan Kisah Debut Wakil Inggris di Final Liga Champions serta sumber lainnnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved