KISAH Pengikut ISIS dan Pemimpinnya Di Antara Senjata, Perang dan Gurun Pasir Berdebu

Hingga saat ini kisah mengenai ISIS seakan tak kunjung terkikis dalam ingatan khalayak yang bermukim di planet bernama Bumi.

Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
*/Fb.Setya Krisna Sumargo
Seorang bocah mengaku bernama Shamil, yang diduga salah seorang bagian "Lion Cubs of the Caliphate", pasukan cilik yang berada dalam pusaran konflik ISIS, Baghouz, Syiria atau Suriah beberapa waktu terakhir. 

TRIBUNPADANG.COM, WASHINGTON - Hingga saat ini kisah mengenai ISIS seakan tak kunjung terkikis dalam ingatan khalayak yang bermukim di planet bernama Bumi. 

Kabar berseliweran serta tanpa akurasi seolah memancing keingintahuan publik untuk mencari kebenaran setiap mencuatnya kabar mengenai ISIS.

Ada sebuah rekaman video propaganda yang dirilis ISIS menampilkan pemimpin mereka, Abu Bakar al- Baghdadi, setelah lima tahun.

Selain itu, ada ulasan mengenai keberadaan sebagian besar para pengikut ISIS yang kini terdesak di Irak dan Suriah.

Alhasil, pemerintah Amerika Serikat (AS) menjanjikan akan terus melacak keberadaan para pemimpin organisasi teroris ISIS yang masih hidup dan memastikan mereka diadili.

Komentar AS itu muncul setelah sebuah rekaman video propaganda yang dirilis ISIS menampilkan pemimpin mereka, Abu Bakar al- Baghdadi, setelah lima tahun.

"Pasukan koalisi pimpinan AS yang melawan kelompok ISIS di seluruh dunia akan memastikan kekalahan yang terus menerus dari para teroris."

"Dan setiap pemimpinnya yang tersisa akan mendapat keadilan yang pantas mereka terima," kata seorang juru bicara departemen luar negeri AS.

Baghdadi muncul dalam video propaganda, kali ini dengan tampilan jelas wajahnya, setelah sebelumnya pada Agustus tahun lalu hanya beredar rekaman suaranya.

Kemunculan Baghdadi itu merupakan yang pertama kali dalam lima tahun terakhir, sejak ISIS mendeklarasikan khilafah di Mosul, Irak, pada 2014.

Tidak jelas kapan dan di mana video itu direkam.

Namun hampir bisa dipastikan jika video itu dibuat usai serangan bom di Sri Lanka, pada Minggu Paskah (21/4/2019).

Hal tersebut lantaran Baghdadi membahas tentang pertempuran mempertahankan benteng terakhir mereka di Suriah yang telah usai dan memuji serangan terbaru yang diklaim ISIS di Sri Lanka, yang menewaskan hingga 253 orang.

"Teruntuk saudara kita di Sri Lanka, saya begitu senang ketika mendengar serangan bom bunuh diri. Membalaskan kaum kita di Baghouz," ujar Baghdadi.

Diberitakan sebelumnya, intelijen negara Barat telah mulai berspekulasi di mana keberadaan Baghdadi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved