Rocky Gerung di Padang, Akui Sering Dimarahi karena 'Dungu' hingga Bahas Kasus Siswi Dianiaya
engamat Politik Rocky Gerung mengaku sering dimarahi karena menyebut pemerintah ‘dungu’.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Pengamat Politik Rocky Gerung mengaku sering dimarahi karena menyebut pemerintah ‘dungu’.
Hal tersebut diakui Rocky Gerung pada kegaitan Forum Pikiran, Akal dan Nalar yang digagas lembaga Polmark Indonesia bekerja sama dengan PAN, Kamis (11/4/2019).
"Saya sering dimarahi kalau bilang 'dungu'. Pemerintah memang 'dungu' karena tidak menghasilkan pencerahan kepada publik," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menyebut beberapa kasus yang belakangan ini terjadi di Indonesia merupakan akibat tidak adanya profil publik yang jadi acuan oleh masyarakat.
"Remaja dibully, entah dengan motif apapun. Itu satu paket dengan lima kali guru berkelahi dengan murid di sekolah.
• Rocky Gerung Mengaku Punya Hubungan dengan Ranah Minang karena Tuanku Imam Bonjol
• Tampil di Padang, Rocky Gerung Curigai Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Bully-membully terjadi karena tidak ada aktivitas berpikir di dalam kelas. Anak sekolah hanya diajarkan untuk menghafal nama ikan bukan berpikir," kata Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, kalau tidak ada kegiatan berpikir di kelas ada konsekuensi yang akan didapat oleh siswa tersebut.
"Otak gak diaktifkan, yang dia pakai adalah otot. Itu konsekuensi karena tidak ada profil publik yang jadi acuan untuk bertengkar secara pikiran. Maka dia bertengkar secara fisik," ujar Rocky Gerung.
Di samping itu, contoh lain kata Rocky Gerung politisi petahana di ILC kerjaannya marah-marah dan ngamuk.
"Itu yang diikuti oleh anak anak hari ini. Perangai kekerasan politisi, petahana yang saya maksud hidup di dalam ketegangan-ketegangan psikologi," tambah Rocky Gerung.
• Rocky Gerung Sebut Nama 2 Orang yang Pertama Kena Bila Hoax Bisa Dijerat UU Terorisme
• Rocky Gerung Merasa Serba Salah: Promosi Caleg Nomor 01 Diributin, Pinjam Jaket 02 Ribut Juga
"Bahkan saya sebulan atau dua bulan yang lalu sempat diadukan oleh sekelompok LSM karena menghina Haji Agus Salim," ungkap Rocky Gerung.
Ia bercerita ada yang menghina Haji Agus Salim sebagai kambing karena ia punya jenggot ketika sedang rapat politik.
"Mbek mbek," ucap Rocky Gerung menirukan situasi saat Haji Agus Salim dihina.
Tetapi, kata Rocky Gerung, Haji Agus Salim tidak membalas dengan membentak.
"Saya diundang di forum manusia, mengapa ada binatang di ujung sana," tutur Rocky Gerung menirukan ucapan Haji Agus Salim.
Kemudian, orang itu perlahan pergi dan merasa malu.
• Demi Isi Diskusi di Jember Rocky Gerung dan Muhammad Said Didu Naik Ambulans, Kami Tetap Happy
• Dianggap Hina KH Agus Salim, Rocky Gerung Dilaporkan ke Polda Sumbar, Begini Respon Hanum Rais
"Lalu orang menuduh saya menyebut Haji Agus Salim kambing, artinya orang itu walaupun punya KTP Padang, otaknya pasti bukan Padang itu.
Dia tidak punya sejarah kemampuan diplomasi Haji Agus Salim," cerita Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, kondisi Indonesia darurat akal sehat.
"Itu keadaan kita di situ hari ini. Kita ingin mengaktifkan ulang akal sehat supaya ada yang diinvestasikan kepada bangsa sepuluh tahun ke depan.
Karena kita ingin bertempur di tingkat Industri 4.0 yang mengandalkan IQ tinggi," kata Rocky Gerung.
Tugas pemimpin menurut Rocky Gerung ialah menghubungkan masa lalu dan masa depan.
• Rocky Gerung: Politik yang Dilakukan Emak-Emak Sangat Nyata dan Realistis
• Diduga Hina Pahlawan Nasional Agus Salim, Rocky Gerung Dilaporkan ke Polda Sumbar
Jadi jembatan antar generasi. Pemerintah harus punya pengetahuan cukup tentang sejarah bangsanya sendiri.
"Jika kita ingin melihat Indonesia dihormati di forum internasional, kita harus punya kemampuan beragumentasi di tingkat dunia. Baca referensi dunia, saling pinjam buku," sambung Rocky Gerung.
Mengulang kembali ingatan masa lalu kata Rocky Gerung didirikan dengan akal pikiran.
"Jalan pikiran yang kita perlukan, bukan jalan tol. Itu hal penting untuk memandang Indonesia ke depan," tutupnya.(*)