Selain Mentawai di Sumbar, Nias Selatan Sumut Juga Diguncang Gempa, 2 Kali Sejak Pagi

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri membenarkan telah terjadi gempa 4.0 SR di Mentawai dan dua kali di Nias Selatan.

Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
BMKG
BREAKING NEWS: Gempa 4,0 SR Guncang Kepulauan Mentawai Sumbar, BMKG Sebut Tak Dirasakan Warga 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

Selain Mentawai di Sumbar, Nias Selatan Sumut Juga Diguncang Gempa, 2 Kali Sejak  Pagi

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gempa kembali menguncang Kepulauan Mentawai Selasa (9'4/2019) siang berkekuatan 4.0 SR.

Tidak saja wilayah Sumbar, gempa juga terjadi di Nias Selatan.

Gempa di wilayah Sumatera Utara ini terjadi dua kali dengan kekuatan 4.3 SR dan 3.6 SR. 

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri membenarkan telah terjadi gempa 4.0 SR di Mentawai dan dua kali di Nias Selatan.

Ia mengatakan, gempa terjadi dua kali di Nias Selatan pada pukul 08.08 dan pukul 15.36 WIB.

Sementara di Mentawai gempa terjadi pukul 15.14 WIB.

BREAKING NEWS: Gempa 4,0 SR Guncang Kepulauan Mentawai Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami

BREAKING NEWS: Gempa 3,3 SR Mengguncang Pariaman Sumbar, Tidak Berpotensi Tsunami

"Dan, lokasi tepatnya gempa di Mentawai yaitu di 3.03 LS,100.07 BT dan lebih tepatnya di 123 kilometer Tenggara Tuapejat, Sumatera Barat," ujarnya.

Gempa di Mentawai memiliki kedalaman 10 kilometer.

BREAKING NEWS: Gempa 4,0 SR Guncang Kepulauan Mentawai Sumbar, BMKG Sebut Tak Dirasakan Warga
BREAKING NEWS: Gempa 4,0 SR Guncang Kepulauan Mentawai Sumbar, BMKG Sebut Tak Dirasakan Warga (BMKG)

"Gempa yang terjadi di Nias Selatan pada pagi hari memiliki kedalaman 13 kilometer, dan pada pukul 25.36 WIB dengan kedalaman 28 kilometer," ujarnya.

Sementara gempa di Nias Selatan terjadi pukul 08.08 WIB berlokasi di 0.29 LU,98.63 BT dan lebih tepatnya di 55 kilometer Timur Laut Pulau Tello, Nias Selatan, Sumatera Barat.

"Dan, gempa yang terjadi baru sebentar ini pada pukul 15.36 WIB berlokasi di 0.41 LU,98.07 BT atau lebih tepatnya di 33 kilometer Tenggara Nias Selatan, Sumatera Barat," katanya.

Ia juga mengatakan, gempa yang terjadi dari laporan yang ada, bahwasanya tidak ada laporan masyarakat yang merasakannya.

Gempa yang terjadi tidak berpotensi tsunami.

Peringatan HUT TNI AU ke-73, Danlanud Harapkan Lanud Sutan Sjahrir Padang Makin Maju

VIDEO-SEDANG BERLANGSUNG Hari Ini Final Piala Presiden 2019,Skor Sementara 1-1 Persebaya vs Arema FC

Gempa Pariaman

Sebelumnya, gempa mengguncang wilayah Kota Pariaman, Sabtu (6/4/2019) pukul 12.59 WIB.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri membenarkan telah terjadi gempa tersebut.

Gempa tersebut berkekuatan 3,3 skala richter (SR).

Lokasi tepatnya, kata dia, di 0,92 LS, 99,62 BT atau 66 km sebelah barat daya Pariaman, Sumatera Barat.

"Gempa yang terjadi hari ini tidak dirasakan, hanya tercatat oleh BMKG Padang Panjang," ujarnya.

Gempa yang berada di kedalaman 10 km ini, tidak berpotensi tsunami.

Gambaran Keadaan Guncangan Gempa

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan. 

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI 

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved