Nikmati Sensasi Lontong Stengkel Padang, Syarat Makannya Tak Boleh Jaim dan Harus Sabar
Sudah Pernah Nyobain Lontong Stengkel? Beda dengan lontong umumnya, di sini lontong disajikan dengan tulang sumsum sapi
Penulis: Nadia Nazar | Editor: afrizal
Sudah Pernah Nyobain Lontong Stengkel? Bila main ke Padang, Lontong Stengkel layak Anda coba. Beda dengan lontong umumnya, di sini lontong disajikan dengan tulang sumsum sapi
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Nadia Nazar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Lontong salah satu menu sarapan andalan orang Indonesia, khususnya Sumatera Barat.
Lontong di sini disuguhkan dengan kuah santan yang memiliki bumbu kental khas masakan Minang.
Urang Awak (Orang Minang) menyajikan lontong dengan berbagai jenis gulai.
Di antaranya gulai cubadak, gulai paku, tauco, kuah pical, dan lain-lain.
Ditemui TribunPadang.com, Kamis (29/3/2019) pagi, bisnis lontong yang dikelola Elok Yanni Melko menyajikan lontong dengan jenis gulai yang berbeda.
Ia spesial menyajikan lontong gulai tunjang dan lontong stengkel.
• TRIBUNWIKI Pondok Ikan Bakar di Padang, Manfaatkan Aneka Rempah hingga Bakar Pakai Batok Kelapa
• TRIBUNWIKI Tempat Karaoke di Padang Lengkap Jam Operasional dan Alamat
• TRIBUNWIKI Jadwal Kereta Api Padang Pariaman Sibinuang, Berangkat 4 Kali Sehari
Tribunners sudah tau apa itu stengkel?
Stengkel merupakan tulang kaki sapi.
Yap benar, bisnis lontong Elok "Lontong Stengkel Edhara" ini menyajikan lontong dengan tulang kaki sapi.
Satu porsi lontong stengkel ini seharga Rp 12 ribu.

Elok mengatakan memakan stengkel sebenarnya tidak membutuhkan keahlian khusus.
"Makannya gak boleh jaim," kata perempuan berusia 35 tahun ini.
Harus sabar saat mempreteli lemak-lemak yang melekat pada tulang.
Membutuhkan alat makan yang lengkap saat memakannya mulai dari sendok, garpu, hingga pisau.
Tak lupa pada saat memakan ini sebaiknya sediakan sedotan, agar saat menyeruput sumsum yang berada di dalam tulang ini lebih nikmat.
• Pisang Bakar Santan Khas Bukittinggi Kini Hadir di Kota Padang, Harga Rp 10 Ribu
• Soto Simpang Karya di Kota Padang, Pernah Disantap Bambang Pamungkas dan Mahfud MD
Paling penting harus gigih dan butuh waktu lama untuk menghabiskan sarapan ini.
Kata Elok, butuh waktu paling cepat 30 menit untuk mengakhiri ritual yang bagi sebagian orang dianggap cukup ribet ini.
Bisnis lontong ini sudah dikelola Elok sejak dia mengundurkan diri dari sebuah perusahaan.
Lontong Stengkel Edhara ini mangkal di Banda Bakali Simpang Haru, Jalan Pulai, Jati Parak Salai, Kota Padang.
Persisnya di depan eks studio Sinar Padang Record.

Jika dulu berjualannya di malam hari, sekarang lontong ini hanya bisa dinikmati di pagi menjelang siang setiap harinya, mulai pukul 06.30 hingga pukul 12.00 WIB, kecuali Jumat.
Saat TribunPadang.com berkunjung ke sana, terlihat pengunjung tidak henti-hentinya untuk membeli.
Lontong stengkel Edhara menyajikan 4 meja berukuran panjang, 1 meja kecil, sehingga pengunjung bisa menikmati lontong stengkel ini langsung di tempat.
• Cendol Patimura Padang hingga Air Tebu Lawang, Spot Penghilang Dahaga Usai Keliling Kota
• Kue Singgang Kudapan Tradisional Khas Minangkabau, Pembeli dari Masyarakat sampai Wali Kota
"Juga sudah bisa dipesen melalui aplikasi gojek," tambah Elok.
Edi Yogantoro, salah satu pembeli yang ditemui pagi itu mengatakan dirinya hampir setiap pagi sarapan di sini.
"Saya gak makan nasi, jadi ke sini mesen gulai tunjang nya saja, dagingnya enak dan empuk. Saya juga bawa untuk bekal ke kantor," sebutnya.(*)