Tiga SMK di Mentawai Sumbar Tak Bisa Gelar UNBK 2019 Gara-gara Belum Ada Aliran Listrik, Tetap UNKP
Saat SMK negeri dan swasta di sejumlah wilayah Sumatera Barat menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sekolah di Kepulauan Mentawai tidak
TRIBUNPADANG.COM - Saat SMK negeri dan swasta di sejumlah wilayah Sumatera Barat menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sekolah di Kepulauan Mentawai justru sebaliknya.
Tiga SMK di Mentawai belum bisa melaksanakan UNBK 2019 ini.
Mereka masih melaksanakan Ujian Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP)
Alasannya, listrik belum masuk ke daerah di 3 sekolah ini.
Begitu juga jaringan internet pun masih lemah.
"Di Tuapejat dan Pagai masih menggunakan UNKP karena memang listrik yang belum stabil dan sinyal yang lemah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat, Burhasman, Senin (25/3/2019).
Burhasman mengatakan pemerintah provinsi sedang mengusahakan agar tahun depan Kepulauan Mentawai bisa melaksanakan UNBK.
"Jika sinyal sudah kuat, listrik bisa kita usahakan dengan genset. Mudah-mudahan bisa tahun depan berjalan lancar. Jika tidak bisa online kita bisa mengusahakan dengan offline," tuturnya.
• Hari Pertama Pelaksanaan UNBK di SMKN 5 Padang Lancar, Gunakan 5 Labor dengan 125 Komputer
• SMAN 10 Padang Telah Terlatih Disertai Simulasi Hadapi UNBK 2019
Ada 107 SMK negeri dan 97 SMK swasta yang mengikuti UNBK di Sumbar sejak Senin ini.
"Semuanya ada 107 SMK Negeri dan 97 SMK Swasta. Jadi total semuanya ada 26.820 siswa," ucap Burhasman pada Tribunpadang.com, Senin (25/3/2019).
Upaya menggelar UNBK di Mentawai 2020 mendatang juga disampaikan Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Nasrul Abit menuturkan 18 kabupaten yang ada di Sumatra Barat sudah melaksanakan UNBK.
Hanya Kepulauan Mentawai belum melaksanakan UNBK karena terkendala listrik yang belum masuk dan jaringan yang lemah.
"Kepulauan Mentawai belum bisa melaksanakan UNBK karena terkendala listrik yang belum masuk dan sinyal jaringan yang lemah," lanjut Nasrul Abit.
Pihaknya sedang mengusahakan agar Kepulauan Mentawai bisa melaksanakan UNBK pada tahun 2020.
"Di sana ada 3 sekolah masih ujian menggunakan kertas dan pensil. Kami sedang mengupayakan supaya 2020 bisa melaksanakan UNBK seperti yang lainnya," tutup Nasrul Abit.
Nasrul Abit beserta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan Komisi V DPRD Provinsi Sumbar meninjau pelaksanakan UNBK di 3 SMK yang ada di Kota Padang, Senin (25/3/2019).
SMK N 1 Padang, SMK N 5, dan SMK N 9 merupakan sekolah yang ditinjau dalam pelaksanaan UNBK 2019.
Di SMK N 9 Padang Nasrul Abit mengatakan pelaksanaan UNBK 2019 di 3 sekolah tersebut berjalan lancar tanpa ada kendala.
• DOWNLOAD Lagu Via Vallen Full Album MP3 Mulai Pamer Bojo hingga Selow, Dangdut Koplo dan Lirik
• DOWNLOAD Lagu Nissa Sabyan Full Album MP3 Gambus Populer Syukran Lillah Habibal Qolbi Deen Assalam
Pihak sekolah juga menyediakan genset jika terjadi pemadaman listrik.
"Semuanya berjalan lancar, anak-anak bisa menjalankan UNBK dengan baik dan siswa yang sudah terdaftar UNBK hadir 100%," kata Nasrul Abit.
Selain itu Wakil Gubernur Sumatra Barat tersebut juga mengucapkan terimakasih pada pihak yang telah mengemban tanggungjawab pelaksanaan UNBK 2019 berjaan dengan lancar.
"Saya mengucapkan terimakasih pada jajaran yang sudah mengemban tanggungjawab dalam pelaksanaan UNBK 2019 ini. Semoga siswa semuanya lulus dengan nilai terbaik," ucapnya.
Kepala sekolah SMK N 9 Padang Ishakawi mengungkapkan rasa gembiranya bahwa sekolah yang dipimpinnya kedatangan wakil gubernur.
"Saya senang ditinjau langsung oleh wakil gubernur. Semoga menambah semangat siswa dalam menjalani UNBK hari ini," kata Ishakawi pada Tribunpadang.com, Senin (25/3/2019).
Terdapat 375 siswa yang menjalani UNBK dan tidak ada siswa yang terlambat.
Ishakawi menambahkan tidak ada kendala berarti yang dialami.
• Sinopsis Film dan LIVE STREAMING Drama Korea 100 Days My Prince Tayang Perdana Trans TV Hari Ini
• Main ke Pariaman Jangan Lupa Cicip Sala Lauak hingga Sala Kepiting, Harga Mulai Rp 500/biji
"Koneksi awal sejak kemarin sudah sinkron dan lancar. Sekolah juga sudah menyiapkan segala keperluan teknis dan keperluan administrasi," tuturnya.
Pihak sekolah SMK N 9 Padang juga sudah menyediakan genset jika terjadi mati lampu.
Di SMK N 9 Padang terdapat 3 labor komputer yang digunakan dalam UNBK.
"Sekolah menyediakan 3 labor komputer, dengan labor besar untuk 40 orang. Di sini ada jurusan Tata Boga dan Pariwisata. Hari pertama ini mata pelajaran Bahasa Indonesia," lanjut Ishakawi.
Saat ditanya tentang rencana penghapusan UN, Ishakawi mengatakan ketidaksetujuannya.
Karena UN adalah ukuran.
"Saya tidak setuju UN dihapuskan. UN itu adalah ukuran. UN itu menjadi penentu grade suatu sekolah. Jika bagus nilai UN maka baguslah sekolah tersebut," ucap Ishakawi.
Dea Oktaviani salah seorang siswi SMK N 9 Padang mengungkapkan saat melaksanakan UNBK mengalami kendala.
Waktu yang terbatas membuat Dea mengalami kesulitan ditambah dengan soal yang keluar berbeda dengan soal-soal yang sudah dipelajari.
• TRIBUNWIKI Laundry di Kawasan Jati Padang, Mulai Simpang Adabiah RS M Djamil Kampus Unand Jati
• TRIBUNWIKI: Kost Putri Dekat Kampus Unand Harga Mulai Rp 150 ribu, Ini Lokasi dan Contact Personnya
"Saya mengalami kendala, soal yang panjang dengan waktu yang sedikit membuat saya kurang konsentrasi. Selain itu soal yang saya pelajari tidak keluar saat UNBK," tutupnya.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Padang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama, Senin (25/3/2019).
UNBK ini diikuti oleh 274 siswa dari 8 program keahlian. Dan hari pertama, UNBK mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kepada Tribunpadang.com, Kepala Sekolah SMK 5 Padang Deta Mahendra mengatakan 8 program keahlian di antaranya, otomotif (Teknik Kendaraan Ringan), sepeda motor, mesin, listrik, elektronika, komputer jaringan, gambar bangunan, dan kontruksi batu beton.
Lebih lanjut, Kata dia, sampai pukul 09.50 hari ini, SMK 5 Padang tidak mengalami kendala baik dari server, koneksi ke central, soal, komputer maupun listrik terbilang lancar.
"Kita berdoa hari ini sampai kamis UNBK di SMK 5, Kota Padang dan Sumbar lancar baik server maupun listriknya," katanya.
UNBK yang dilaksanakan di SMK 5 Padang didukung oleh komputer sebanyak 125 buah dengan jumlah labor sebanyak 5 buah.
"SMK 5 juga memiliki 3 sesi ujian, sesuai arahan yang sekolah terima," ujarnya.
Mengenai persiapan komputer, kata dia, setiap labor sudah memiliki cadangan sebanyak 2 komputer.
Di server juga dicadangkan 1 komputer, kemudian listrik sudah dilayangkan surat ke PLN agar tetap hidup.
Mengenai listrik, Deta mengatakan, SMK 5 satu-satunya di Kota Padang yang listriknya dijamin hidup.
Hal tersebut disampaikan, karena SMK 5 telah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan PLN.
"Kalaupun area Ulak Karang listrik padam, pihak PLN segera turun untuk menghidupkan listrik di SMK 5, kalau tidak bisa, dikirim genset," katanya.(*)