Caleg Cabul
Diduga Cabuli Anak Kandung, Oknum Caleg PKS di Pasaman Barat Sumbar Kabur ke Pulau Jawa
Oknum caleg PKS di Pasaman Barat, Sumbar, kabur ke Pulau Jawa setelah dilaporkan ke polisi karena diduga mencabuli anak kandungnya.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumbar, Irsyad Syafar mengatakan, pihaknya menghormati proses hukum yang berjalan.
“Kami tidak akan bela jika dia betul-betul salah. Kita objektif saja," terangnya kepada TribunPadang.com, Rabu (13/3/2019).
Jika oknum caleg tersebut dinyatakan bersalah secara hukum, PKS akan mencoret AH caleg PKS di Pemilu 2019 ini.
"Jika terbukti, akan kita coret. Tidak masalah. Manusia jika berbuat salah harus bertanggung jawab," tegasnya.
• Diduga Cabuli Anak Kandung, Oknum Caleg PKS di Pasaman Barat Sumbar Terancam ‘Dicoret’
• Jumlah Persediaan Darah Golongan AB di PMI Kota Padang Menipis, dr Maya: Sulit Didapatkan
Sebagai partai Islam, Irsyad Syafar mengatakan PKS ikut dengan ajaran Islam.
Yakni, harus ada 4 orang saksi yang melihat pelaku melakukan perbuatan tersebut di depan mata kepala sendiri.
Jika tak ada itu, kata dia, sama saja dengan menuduh. “Itu sama dengan berzina dan akan dikenai hukum cambuk sebanyak 80 kali,” kata dia.
Caleg PBB Cabuli Dua Bocah
Sebelumnya, seorang oknum caleg dari Partai Bulan Bintang (PBB), YR (57) ditangkap Polresta Padang pada Selasa (19/2/2019) lalu. Ia ditangkap karena diduga mencabuli dua anak di bawah umur.
Dilansir dari Kompas.com, perbuatan pelaku diketahui setelah polisi menerima laporan dari keluarga korban.
"Orangtua korban melapor ke polres karena merasa aneh melihat sikap putrinya. Tak hanya itu, ada yang berbeda dari keadaan fisik korban," ucap Kapolresta Padang Kombes Pol Yulmar Try Himawan.
Dari hasil visum korban, terang Yulmar, korban positif mengalami pelecehan seksual.
Pelaku yang juga tetangga korban awalnya mengajak R (11) dan A (8) bermain.
• Montir di Padang Tunjukkan Sabu Usai Diperlihatkan Uang, Nggak Sadar Pembelinya Polisi Nyamar
• Termakan Rumor Segera Kiamat, Warga Ponorogo Ramai-ramai Jual Rumah dan Pindah ke Malang
Kemudian pelaku menawarkan korban jajan jika mau menuruti kehendak nafsu syahwatnya.
"Kejadian berlangsung pada 20 Oktober 2018 lalu di rumah pelaku," ucap Yulmar.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/padang/foto/bank/originals/ilustrasi-pencabulan.jpg)