Kisah M Ikram Anak Pemulung jadi Polisi di Kepri, Bermodal Rp 300 ribu Mimpinya Terwujud

Senin 4 Maret 2019 M Ikram anak pemulung itu resmi dilantik Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto menjadi Bintara Polri

Editor: Yudie Thirzano
Youtube/TribunBatam.id
M Ikram anak pemulung itu resmi dilantik Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto menjadi Bintara Polri, Senin 4 Maret 2019 

M Ikram anak pemulung dari Tanjungbatu, Karimun Kepri mewujudkan mimpi menjadi polisi. Bermodal Rp 300 ribu untuk mengurus kelengkapan berkas dia mencoba menggapai cita-citanya.

TRIBUNPADANG.COM, TANJUNG - M Ikram anak keluarga pemulung di Tanjungbatu Kepulauan Riau (Kepri) mewujudkan mimpinya menjadi seorang polisi.

M Ikram termasuk bintara yang dilantik oleh Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto di SPN Tanjungbatu, Kepri, Senin (4/3/2019).

SPN Tanjungbatu berlokasi di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau.

Dari Kabupaten Kuningan Hingga ke Eropa, Begini Perjuangan Firdaus Menjadi Lulusan Terbaik Unand

M Ikhram mengisahkan, saat mengenyam pendidikan di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), mulai terbesit keinginan kelak ingin menjadi polisi.

Mimpi itu pun terus tertanam di hati.

Namun, mimpi tersebut kadang kala sirna dan muncul kembali seakan tidak yakin lantaran latar belakang orangtua yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung.

Ini cerita M Ikram (19) yang tinggal di kawasan Punggur, Kecamatan Nongsa, Batam yang bercita cita menjadi seorang polisi.

Saat pulang menuntut ilmu di SMKN 6 Batam, Ikram langsung bergegas membantu sang ibu bernama Kamsinah (54) memulung.

Dengan memilah- milah sampah yang masih bernilai ekonomis.

Hal itu selalu Ia kerjakan demi menghidupi keluarganya.

Wisuda Pertama Universitas Andalas di 2019, Lulusan Terbaik Raih IPK 3,99 dari Fakultas Hukum

Terang saja, Ayah yang menjadi tulang punggung keluarga sudah lama tiada.

Kakaknya Imah (31) yang sudah berkeluarga juga tidak bisa sepenuhnya membantu untuk pencukupan kehidupan sehari hari.

Saat pembukaan penerimaan Polri sudah ramai diberitakan, Ikram pun langsug mencoba untuk mendaftar.

Dengan bermodal hanya Rp 300 ribu saja, Ikram pun mulai melengkapi administrasi pemberkasan.

"Pokoknya saya optimis saja, ini perjuangan meraih mimpi menjadi polisi. Uang cuma ada Rp 300 ribu buat modal pengurusan berkas," sebutnya menceritakan.

Mulai dari pendaftaran, pengecekan berkas, hingga tahapan demi tahapan yang diikuti, tidak satupun membuat langkah Ikram terhenti, hingga Ikram terdaftar sebagai calon siswa Bintara yang akan mengikuti pendidikan di SPN Polda Kepri di Tanjungbatu.

Senin (4/3/2019) M Ikram telah resmi dilantik Kapolda Kepri Irjen Pol Andap Budhi Revianto menjadi Bintara Polri Perbatasan bersama 160 Bintara lainnya.

M Ikram foto bersama Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto, Senin (4/3/2019)
M Ikram foto bersama Kapolda Kepri Irjen Andap Budhi Revianto, Senin (4/3/2019) (TRIBUNBATAM)

"Alhamdulillah, mimpi saya sudah jadi kenyataan. Walaupun sebagai anak pemulung, tidak menutup kemungkinan bisa menjadi seorang polisi," sebutnya bangga atas perjuangannya.

Kamsinah pun tak mampu berkata apa apa atas kesuksesan sang anak.

Ia hanya menyampaikan, rasa bangga kepada anak bungsu yang sudah menaikan derajat orang tuanya.

"Saya senang dan bangga, gak menyangka bisa jadi polisi," ucapnya sambil menitihkan air mata yang perlahan turun melewati pipih kanan dan kirinya.

Sedangkan sang kakak Imah mengatakan, hingga saat ini, masih merasa seperti mimpi apa yang sudah diraih sang adik.

"Jujur sampai sekarang masih mimpi. Beneran apa tidak ini. Katanya kan masuk polisi itu mahal, dan harus punya modal besar, kita modalnya mulung sampah aja," sebutnya yang masih tidak menyangka.

Dikatakannya, ini membuktikan bahwa tahapan seleksi penerimaan anggota Polri murni sesuai kemampuan penilaian. Tidak menggunakan sogokan, atau dekingan.

M Ikram wujudkan impian jadi polisi
M Ikram wujudkan impian jadi polisi (TRIBUNBATAM)

"Saya juga kemarin kemarin, dibilangin tetangga sama kawan kawan, percuma aja Ikram ikut, harus siapin modal besar kalau mau jadi polisi. Tapi ini saya buktikan, masuk polisi bukan pakai uang, tapi pakai niat, doa dan kerja keras. Jangan percaya omongan orang, kami sudah buktikan," tegasnya.

Saat usai dilantik, sang ibu dan kakak langsung memeluk Ikram.

Dengan spontan, Ikram pun langsung menekukan lutut kedasar tanah, bersujud di kaki sang Ibu mengucapkan rasa terimakasih atas doa dan dukungan yang tak hentinya dipanjatkan kepada sang anak, dengan tangis haru kebahagiaan.(tribunbatam.id/endra)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id berjudul Kisah M Ikram, Anak Pemulung Jadi Polisi di Kepri, Saya Buktikan Masuk Polisi Bukan Pakai Uang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved