Gempa Sumbar
Korban Luka Akibat Gempa Solok Selatan Bertambah Jadi 48 Orang, Terdata di 4 Puskesmas
Korban luka akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar, Kamis (28/2/2019) pagi, terus bertambah.
Penulis: Saridal Maijar | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM – Korban luka akibat gempa yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar, Kamis (28/2/2019) pagi, terus bertambah.
Hingga berita ini ditayangkan, tercatat sebanyak 48 orang warga Solok Selatan mengalami luka.
Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, 48 korban luka itu terdata di 4 puskesmas.
• BREAKING NEWS: Nedi Gampo Meninggal Dunia di RS Ibnu Sina Padang, Penyanyi Pencipta Lagu Pop Minang
• Prakiraan Cuaca Sumbar, Kamis (28/2/2019), BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di 5 Kabupaten
Antara lain, di Puskesmas Mercu ada sebanyak 22 orang yang luka menjalani pengobatan.
Kemudian, lanjut Jasman Rizal, di Puskesmas Abai sebanyak 2 orang, di Puskesmas Talunan 23 orang, dan di Puskesmas Bidar Alam sebanyak 1 orang.
“1 Korban luka di Puskesmas Bidar Alam dirujuk ke RSUD Muarolabuh Solok Selatan,” ujar Jasman Rizal kepada TribunPadang.com, Kamis (28/2/2019) siang.
Diberitakan sebelumnya, gempa yang mengguncang Sumbar pada Kamis (28/2/2019) pagi itu, mengakibatkan 40 unit rumah di Solok Selatan rusak.
Kasubbid Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Surya mengatakan, informasi terbaru melaporkan ada 40 unit rumah rusak di Solok Selatan.
40 Rumah rusak tersebut, kata dia, 30 rusak sedang di Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo.
“Di Nagari Talunan Maju ini juga ada satu warga yang mengalami luka ringan,” ujarnya kepada TribunPadang.com, Kamis pagi.
• BMKG: Bukan di Pasaman, Pusat Gempa Berada di Solok Selatan dengan Kekuatan 5,3 SR
• Gempa Bumi 5,6 SR di Pasaman Kedalaman 10 Km, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Sedangkan di Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, kata dia, terdapat 10 rumah rusak.
“Dari 10 rumah ini, 4 rumah rusak berat, 6 rumah rusak sedang,” jelasnya.
Di Nagari Sungai Kunyit ini, lanjutnya, terdata sebanyak 10 orang korban luka ringan.
Dijelaskannya, saat ini BPBD Solok Selatan masih melakukan pendataan.
BPBD Solok Selatan juga sedang mendirikan posko kesehatan di Sungai Kunyit.

Diberitakan sebelumnya, BMKG mencatatat tiga kali gempa berpusat di Solok Selatan sejak Kamis dinihari hingga pagi.
Gempa pertama terjadi pada pukul 01.55.02 WIB, dengan kekuatan 4,2 SR.
Kedua pukul 02.44 WIB dengan kekuaran 4,3 SR.
Terakhir pukul 06.27 WIB dengan kekuatan 5,3 SR.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat, Eliyusman mengatakan, gempa yang mengguncang tersebut mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Dari laporan sementara, kata dia, ada 10 rumah milik warga yang mengalami rusak di Jorong Koto Sungai Kunyit, Solok Selatan.
• BREAKING NEWS: Nedi Gampo Meninggal Dunia di RS Ibnu Sina Padang, Penyanyi Pencipta Lagu Pop Minang
• Prakiraan Cuaca Sumbar, Kamis (28/2/2019), BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di 5 Kabupaten
Dari foto yang diperlihatkan Eliyusman, terlihat dinding rumah warga retak-retak.
“Ada 10 rumah yang terdata. Nanti kalau ada perkembangan terbaru, akan saya kabari,” kata Eliyusman.
Hingga berita ini diturunkan, BPBD setempat masih melakukan pendataan kerusakan di Solok Selatan.
Sebelumnya, Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengklarifikasi terkait pusat dan kekuatan gempa yang terjadi di Sumbar pada Kamis (29/2/2019) pukul 06.27 WIB.
Sebelumnya BMKG menginfirmasikan bahwa pusat gempa berada di Kabupaten Pasaman dengan kekuatan 5,6 SR.
Kemudian dari hasil pemutakhiran, ternyata pusat gempa berada di Solok Selatan dengan kekuatan 5,3 SR.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT.
Lokasi tepatnya ada di darat pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar pada kedalaman 10 km.
“Koordinat epic sudah betul. Acuan kota ada kekeliruan, karena pemilihan daerah terdekat dilakukan komputer secara otomatis,” kata Irwan kepada TribunPadang.com.
Diberitakan sebelumnya, gempa bumi 5,6 SR guncang Pasaman Sumbar, Kamis pagi.
Melansir situs BMKG, gempa memiliki kedalaman 10 km.
Lokasi gempa berpusat 38 km timur laut Pasaman.
Gempa tidak berpotensi tsunami.
Sebelumnya gempa juga guncang Solok Selatan, Sumbar Kamis 28 Februari 2019
Gempa terjadi pukul 02.44 WIB dengan lokasi 17 km tenggara Solok Selatan Sumbar.
Melansir facebook BMKG Padang Panjang, kedalam gempa 15 km dengan kekuatan 4,3 SR.
Gempa bumi di Solok Sumatera Barat juga terjadi pada Kamis (28/2/2019), pukul 01:55:02 WIB.
Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 ini.
Gempa Bumi Pasaman 5,6 SR Juga Terasa hingga Padang dan Riau (bmkg.go.id)
Lewat Twitter, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pusat gempa berada di darat 19 km barat daya Kabupaten Solok Selatan.
Tepatnya pada koordinat 1.59 Lintang Selatan (LS) hingga 101.27 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 11 km.
Gempa yang mengguncang Solok Sumatera Barat tersebut dirasakan (MMI) III di Solok Selatan.
#Gempa Mag:4.8, 28-Feb-19 01:55:02 WIB, Lok:1.59 LS, 101.27 BT (Pusat gempa berada di darat 19 km barat daya Kabupaten Solok Selatan), Kedlmn:11 Km Dirasakan (MMI) II-III Solok Selatan #BMKG
Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:
I MMI
Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang
II MMI
Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
III MMI
Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
IV MMI
Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.
VIII MMI
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.
XII MMI
Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.(*)