Gempa Sumbar

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,3 SR di Solok Selatan, Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,3 SR di Solok,  Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: afrizal
bmkg.go.id
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,3 SR di Solok Selatan, Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal 

BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,3 SR di Solok,  Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal

TRIBUNPADANG.COM - Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) melakukan pemutakhiran pusat gempa dan kekuatan gempa yang terjadi di Sumatera Barat ( Sumbar ) Kamis 28 Februari 2019.

Dari hasil pemutakhiran pusat gempa berada di Solok Selatan dengan kekuatan 5,3 SR.

Sebelumnya di twitter @infobmkg, Gempa Magnitude 5.6 terjadi 28/02/2019 pukul 06:27:05.

Pusat gempa di darat 38 km TimurLaut Pasaman dengan kedalamn 10 Km.

Gempa dirasakan (MMI) IV Solok Selatan, III-IV Padang, II-III Painan, II-III Padang Panjang, II Muaro Siberut, II Mukomuko, II Bukittinggi, II Payakumbuh 50 Kota, II Kepahiang.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Irwan Slamet mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT.

BMKG: Bukan di Pasaman, Pusat Gempa Berada di Solok Selatan dengan Kekuatan 5,3 SR

Gempa Bumi 5,6 SR di Sumbar, Penghuni Mess di Dharmasraya Berhamburan Keluar

Lokasi tepatnya ada di darat pada jarak 36 km arah timur laut Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar pada kedalaman 10 km.

“Koordinat epic sudah betul. Acuan kota ada kekeliruan, karena pemilihan daerah terdekat dilakukan komputer secara otomatis,” kata Irwan kepada TribunPadang.com.

Kepala seksi data dan informasi BMKG Padang Panjang, Mamuri kepada TribunPadang.com menambahkan informasi dari Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono,

Kamis, 28 Februari 2019, pukul 06.27.05 WIB, wilayah Kabupaten Solok Selatan diguncang gempabumi tektonik.

Gempa Bumi Pasaman 5,6 SR Juga Terasa hingga Padang dan Riau
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bumi 5,3 SR di Solok Selatan, Jenis Gempa Tektonik Kerak Dangkal

Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki kekuatan Mw=5,3.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 LS dan 101,53 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 36 km arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Propinsi Sumatera Barat pada kedalaman 10 km.

Gempa Bumi 5,6 SR di Pasaman Kedalaman 10 Km, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

BREAKING NEWS: Gempa 5.6 SR Guncang Pasaman Sumbar

Gempabumi yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan ini, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempabumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake).

Gempa ini terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) tepatnya pada pertemuan segmen Suliti-Siulak.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).

Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempabumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI .

Berdasarkan Skala MMI (Modified Mercalli Intensity), beginilah gambaran keadaan yang dirasakan seseorang terhadap guncangan gempa, dikutip dari situs BMKG:

I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang

II MMI

Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

III MMI

Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

IV MMI

Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan degan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak,rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, rel melengkung sekali.

XII MMI

Hancur sama sekali, Gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Hingga pukul 06.45 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved