Jajanan Tradisional Minang, Lamang Tapai Jadi Pilihan Favorit Wisata Kuliner

Lamang atau lemang berarti beras ketan yang dimasak di dalam bambu muda. Jajanan tradisional ini sudah

Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Emil Mahmud
INSTAGRAM#lamangtapai
ILUSTRASI Lamang Tapai 

Laporan Wartawan Tribunpadang.com, Merinda Faradianti

TRIBUNPADANG.COM, BATUSANGKAR - Lamang atau lemang berarti beras ketan yang dimasak di dalam bambu muda.

Jajanan tradisional ini sudah identik jika dimakan dengan tapai. Tapai yang dimaksud adalah beras ketan hitam yang difermentasi.

Sehingga menghasilkan rasa manis dan juga sedikit asam. Di Tanah Datar, lamang tapai biasanya dijadikan menu takjil saat buka puasa.

Cendol Patimura Padang hingga Air Tebu Lawang, Spot Penghilang Dahaga Usai Keliling Kota

Di hari biasa dapat juga dijumpai lamang tapai yang dijual di pasar Batusangkar.

Surni (55) seorang penjual lamang mengatakan cara membuat lamang yang bisa menghasilkan lamang enak harus menggunakan bambu muda.

"Kalau saya membuat lemang harus menggunakan bambu muda, terus santan. Sehingga rasanya enak," ujarnya.

Tapai juga dibuat dengan cara memfermentasikan beras ketan hitam yang dicampur dengan ragi dan gula.

Ragi yang digunakan secukupnya saja, jika kebanyakan akan menghasilkan tapai yang asam.

Menurut kepercayaan rakyat setempat, ketika fermentasi tapai berlangsung harus meletakan beberapa cabe merah di atas tapai tersebut.

Karena jika tidak diletakan cabe merah, tapai akan di aduk setan sehingga membuat rasa tapai menjadi tidak enak.

"Kalau sedang membuat tapai harus ada cabe, kalau tidak nanti di aduk setan. Membuat tapai menjadi tidak enak," katanya sambil memotong beberapa lemang.

Lemang tidak hanya bisa dinikmati dengan tapai saja namun juga bisa dimakan dengan durian, sarikaya, dan juga pisang.

Tebu asli Puncak Lawang. Dibawa oleh pemasok ke Padang. Laris 60 gelas perhari.
Tebu asli Puncak Lawang. Dibawa oleh pemasok ke Padang. Laris 60 gelas perhari. (Tribun Padang.com/Rizka Desri Yusfita)

Jajanan ini biasanya diminati para perantau yang sedang pulang kampung. Para perantau akan membeli beberapa batang lamang dan tapai.

Seperti Indra pemuda Minang yang merantau ke Jakarta biasanya juga membawa lemang tapai menjadi oleh-oleh.

"Biasanya sebelum saya berangkat saya beli lamang tapai kemudian saya masukkan ke kulkas. Rasanya enak membuat saya rindu kampung," gelaknya.

Lemang tapai tak hanya dijumpai di Pasar Batusangkar juga ada di beberapa daerah. Namun, setiap makanan akan mempunyai cita rasa yang khas. (Tribunpadang.com/ Merinda Faradianti)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved