Keunikan Pasar Kuliner Van der Capellen Batusangkar, Pengunjung Wajib Belanja Pakai Koin Capellen
Pasar Kuliner Van der Capellen Batusangkar punya keunikan, pengunjung berbelanja pakai Koin Capellen. Pasar kuliner ini juga jadi spot foto
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: afrizal
"Saya berharap benteng ini tetap sama-sama kita jaga. Ini juga bukti sejarah yang penting bagi Batusangkar," tutupnya.
Sejarah Fort Van der Capellen
Benteng Van der Capellen awal mulanya hanya bangunan dari kayu-kayu yang dimaksudkan untuk pertahanan.
Kemudian tahun 1924 dipermanenkan menjadi bangunan tembok.
Benteng Van der Capellen selain tempat pertahanan juga menjadi pusat administrasi pemerintahan kolonial.

• Kemendikbud RI Rilis Pembukaan Pendaftar Tenaga Pengajar BIPA 2020
Bangunan yang kokoh dilatarbelakangi juga untuk kepentingan pertahanan konflik yang sedang terjadi.
Konflik antara kaum adat dan kaum paderi.
Kaum adat yang terpojok meminta bantuan pada Belanda sebagai kebutuhan sistem pertahanan.
Nama Van der Capellen diambil dari nama gubernur jendral yang sedang menjabat saat itu.
Dalam perjalanannya tahun 1943-1945 digunakan sebagai markas Badan Keamanan Rakyat (BKR) untuk wilayah Tanah Datar.
Pada tahun 1947 berpindah menjadi markas Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ).
Setelah Belanda meninggalkan Batusangkar, benteng tersebut dijadikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru yang menjadi awal mula IKIP Padang hingga tahun 1955.
Pada saat terjadinya PRRI tahun 1957 benteng dijadikan markas Batalion 439 Diponegoro dan selanjutnya diserahkan ke Polri tahun 1960 untuk dijadikan markas Kepolisian.
Benteng Van der Capellen dikosongkan tahun 2001.
Tahun 2008 dimanfaatkan sementara sebagai kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar.(*)