Sumbar
Gubernur Irwan Prayitno Sebut Konflik Bisa Jadi Bencana, Terkadang Bisa Jadi Anugerah
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan Sumbar hingga kini relatif aman dan tidak terjadi konflik yang signifikan.
Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Emil Mahmud
Gubernur Irwan Prayitno Klaim Sumbar Aman dari Konflik
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno mengatakan Sumbar hingga kini relatif aman dan tidak terjadi konflik yang signifikan.
Menurutnya, konflik yang terjadi bisa diredam lewat cara memetakan potensi konflik serta mencari tahu tahu penyebab munculnya konflik tersebut.
"Konflik antar manusia itu biasa. Konflik merupakan hiasan yang menekankan bahwa perbedaan itu biasa.
Kadang bisa jadi bencana, kadang juga bisa menjadi anugerah," kata Irwan Prayitno pada Rapat Evaluasi Rencana Aksi Daerah (RAD) Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Tingkat Provinsi Periode Pelaporan Target B 04 2019, Kamis, (27/6/2019).
Dijelaskannya, seseorang harus realistis mengendalikan konflik karena perbedaan bisa dialihkan menjadi kekuatan bukan malah menjadi penghancur.
"Sikapi perbedaan itu dengan benar dan realistis. Ada perbedaan diterima dan tanggapi dengan suatu sikap yang positif. Yakni melakukan suatu pengendalian. Maka, perbedaan akan menjadi warna-warni dalam kehidupan," tambah Irwan Prayitno.
Peluang konflik yang cukup besar menurut Irwan Prayitno ialah konflik internal. Kemudian juga konflik antar kelompok.
"Segala kemungkinan bisa terjadi. Tugas kita untuk antisipasi. Jangan biarkan suatu potensi perpecahan sekecil apapun muncul," tutur Irwan Prayitno.
Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Didi Sudiana mengatakan penanganan konflik erat kaitannya dengan masalah kedaulatan untuk menjaga keutuhan NKRI.
"Visi negara kita mardeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dalam hidup bermasyarakat kita tidak lepas dari dinamika.
Terus mawas diri, tingkatkan kewaspadaan. Konflik pasti ada. Kita harus mampu mengelola konflik dengan baik," harap Didi Sudiana. (*)