Padang

40 Persen Alumni BLK Padang Diklaim Sudah Bekerja di Sektor Industri, Ada Juga Buka Usaha Sendiri

Kepala Balai Latihan Kerja ( BLK) Padang Syamsi Hari mengklaim, tenaga kerja yang terserap dari BLK Padang ke pasaran kerja sebesar 40 persen.

Penulis: Rizka Desri Yusfita | Editor: Saridal Maijar
TRIBUNPADANG.COM/RIZKA DESRI YUSFITA
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit meninjau Kompetisi Instruktur Nasional VII Regional Padang 2019 di BLK Padang, Kamis (20/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rizka Desri Yusfita

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Balai Latihan Kerja ( BLK) Padang Syamsi Hari mengklaim, tenaga kerja yang terserap dari BLK Padang ke pasaran kerja sebesar 40 persen.

Pasaran kerja yang dimaksud didominasi pada sektor industri di Padang, Pulau Jawa dan Batam dan ada juga yang membuka usaha sendiri.

"Jumlahnya sekitar 40 persen, dan itu belum semua karena masih ada yang belum melapor kepada kami saat sudah mendapatkan pekerjaan,” jelasnya kepada TribunPadang.com, Kamis (20/6/2019).

Ia mengatakan, jumlah peserta pelatihan di BLK Padang tahun 2019 sebanyak 1.955 orang, sedangkan tahun 2018 sebanyak 1.424 orang dan 2017 sebanyak 864 orang.

Tingkatkan Keahlian, BLK Padang Selenggarakan Kompetisi Instruktur Nasional VII Regional Padang 2019

"Jumlah peserta terus meningkat. Namun jika berdasarkan wilayah kerja BLK Padang yang mencakup 19 BLK di Sumbar, Riau, Kepri, maka total peserta pelatihan untuk tahun 2019 ini sebanyak 14.966 orang,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Sumbar Nasrizal mengharapkan hadirnya BLK mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

"Tidak ada yang mengharuskan seseorang harus bekerja menjadi bawahan. Dia bisa menjadi pekerja yang menciptakan lapangan kerja sendiri," ujarnya.

Nasrizal juga mengharapkan pekerja tidak melulu bergantung kepada sumber modal agar bisa bekerja.

141 Ribu Pengangguran di Sumbar, Mayoritas Tamatan Perguruan Tinggi, Kadisnaker: Ini Masalah Bersama

Ia mengajak angkatan kerja untuk mengasah skill dan keterampilan terlebih dahulu.

"Jikapun jadi bawahan, tentu seorang pekerja juga harus punya visi. Dia harus berdiri sendiri.

Ini seharusnya sudah menjadi motivasi bagi orang Minang," ucap Nasrizal.

Ia juga mengatakan akan sangat rugi jika masih ada anak muda yang tidak mengetahui keberadaan BLK dan BLK hanya untuk hal -hal tertentu saja.

"Zaman sekarang gak punya komunikasi dan gak tahu BLK itu, rugi banget. Sekarang kalau kerja akan diminta sertifikat kompetensi.

Nah itu didapatkan melalui BLK. Jadi mau tidak mau harus mengejar informasi dan ikut pelatihan di BLK," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved