Venice Of the East
HARI INI 17 Juni Momentum HUT Kota Palembang, Kini Dijuluki Venesia dari Timur
Bertepatan pada hari Senin 17 Juni 2019, momentum untuk diperingatinya sebagai hari ulang tahun (HUT) atau hari jadi Kota Palemban
Penulis: Emil Mahmud | Editor: Emil Mahmud
Ulang Tahun Kota Palembang 17 Juni, Berikut Sejarah hingga Arti Lambang Kota Tertua di Indonesia
TRIBUNPADANG.COM - Bertepatan pada hari Senin 17 Juni 2019, momentum untuk diperingatinya sebagai hari ulang tahun (HUT) atau hari jadi Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Meski bukan sebagai ibu kota Indonesia, namun Kota Palembang yang merupakan ibu kota Sumsel, termasuk salah satu kota besar di tanah air.
Seperti yang telah dilansir dari Wikipedia, bahwa Palembang merupakan kota terbesar di Indonesia.
Palembang ditafsirkan menjadi kota semenjak tanggal 16 Juni 688 Masehi, sementara itu hari jadi Palembang sendiri didapuk setiap tanggal 17 Juni.
Jadi bila dihitung-hitung pada Tahun 2019 ini, Palembang akan berusia 1336 tahun.
Dan, kini Koa Palembang mendapat julukan Venice Of the East (Venesia dari Timur) di dunia Barat.
Palembang sendiri merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan dengan luas wilayah 358,55 km yang dihuni sebanyak 1.573.898 Jiwa (di tahun 2018).
Kemajuan pesat pun terlihat di kota Palembang, pasalnya pembangunan LRT (kereta api layang), dan rencana pembangunan sirkuit motor GP di kawasan Jakabaring dan sirkuit F1 di kawasan Tanjung Api-Api, merupakan proyek pengembangan Kota Palembang terkini.

Sejarah Palembang
Pada zaman dulu, Palembang merupakan ibukota kerajaan Bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad ke-9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".
Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 688 Masehi menjadikan Kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.
Kota ini dianggap sebagai salah satu pusat dari kerajaan Sriwijaya, serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola pada Tahun 1025, menyebabkan kota ini hanya menjadi pelabuhan sederhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.
Selanjutnya berdasarkan kronik Tiongkok nama Pa-lin-fong yang terdapat pada buku Chu-fan-chi yang ditulis pada tahun 1178 oleh Chou-Ju-Kua dirujuk kepada Palembang.