Survei SMRC: Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Tak Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Nasional

Survei SMRC: Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Tak Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Nasional

Editor: Saridal Maijar
Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah massa aksi 22 Mei melakukan perlawanan kepada aparat kepolisian di Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). 

Survei SMRC: Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Tak Berdampak Negatif Terhadap Perekonomian Nasional

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNPADANG.COM, JAKARTA - Insiden kerusuhan di DKI Jakarta pada 21-22 Mei 2019, tidak berdampak negatif terhadap perekonomian nasional.

Kondisi ekonomi rumah tangga dan nasional pada saat ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu.

Hal ini terungkap dari hasil survei Lembaga Saiful Mujani Research and Consultan (SMRC) yang melakukan survei mengenai "Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional Pasca Peristiwa 21-22 Mei 2019".

“Peristiwa 21-22 Mei tidak berdampak pada ekonomi,” kata Direktur Program SMRC, Sirojuddin Abbas saat memaparkan hasil survei, di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (16/6/2019).

HASIL SURVEI Tren Masyarakat Takut Bicara Politik Pasca Kerusuhan 22 Mei

Mengacu dari hasil survei, responden yang menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih baik mencapai 43 persen, jauh lebih baik 3 persen, jauh lebih buruk 2 persen, lebih buruk 17 persen, tidak ada perubahan 34 persen, tidak tahu/ jawab 1 persen.

Sementara kondisi ekonomi nasional lebih baik mencapai 40 persen, jauh lebih baik 3 persen, jauh lebih buruk 2 persen, lebih buruk 16 persen, tidak ada perubahan 35 persen, tidak tahu/jawab 5 persen.

Sirojudin menjelaskan, pemerintah mampu menjaga ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok dan juga daya beli.

Meski ada peningkatan terhadap penuruan demokrasi dan politik, mayoritas responden atau masyarakat, menilai aksi kerusuhan beberapa waktu lalu, tidak mengganggu kondisi ekonomi nasional.

Fauka Noor Farid Buka-bukaan Soal Tudingan Rancang Kerusuhan 21-22 Mei

Hanya sebesar 17 persen yang masih dianggap kerusuhan kemarin menyebabkan ekonomi terganggu.

"Survei SMRC menunjukkan hanya 17 persen warga yang menganggap kondisi ekonomi nasional lebih buruk," tambahnya.

Untuk diketahui, Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyampaikan hasil survei mengenai "Kondisi Demokrasi dan Ekonomi Politik Nasional Pasca Peristiwa 21-22 Mei 2019".

Penegakan hukum jadi sorotan

Berdasarkan hasil survei SMRC mayoritas responden menilai positif arah perjalanan bangsa di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved