Padang
4 Pria Bertato Nongkrong Bareng 2 Cewek di Jembatan, Didatangi Satpol PP Padang, Mereka Malah Kabur
Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Padang mengamanakan 6 remaja bertato yang meresahkan masyarakat pada Kamis (23/5/2019) malam.
Penulis: Merinda Faradianti | Editor: Saridal Maijar
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Merinda Faradianti
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol PP) Kota Padang mengamanakan 6 remaja bertato yang meresahkan masyarakat pada Kamis (23/5/2019) malam.
Berdasarkan laporan masyarakat, bahwa di Jembatan Kereta Api Muaro Panjalinan, Lubuk Buaya, Kota Padang, dijadikan remaja bertato tersebut untuk berkumpul.
Tak hanya laki-laki, para pria bertato itu nongkrong bareng cewek-cewek.
Karena ulah mereka tersebut, masyarakat setempat merasa terganggu dan melaporkannya kepada Satpol PP Padang.

• BUMN Membagikan 1000 Sembako yang Digelar di Stasiun Padang
• Polres Padang Pariaman Bagi-bagi Sembako dan Cek Kesehatan Masyarakat
Petugas yang mendapatkan laporan tersebut langsung turun ke lokasi.
Saat petugas Satpol PP tiba di lokasi, para pria bertato malah kabur.
Tapi, karena kesigapan personel Satpol PP Padang, 6 remaja tersebut tak bisa ke mana-mana.
6 Remaja itu gagal kabur, dan akhirnya ditangkap juga.
"Petugas yang mendapat laporan langsung turun ke lokasi.
Ternyata benar, di lokasi tersebut petugas mendapati mereka lagi asyik bercampur laki-laki dan perempuan," kata Kepala Satpol PP Padang, Al Amin.
• Surau Batu di Kalumbuk Padang, Tempat Menyusun Strategi Perang hingga Berdiri Tugu Bambu Runcing
• INFO BMKG: Prakiraan Cuaca Sumbar Jumat 24 Mei 2019, Padang Cerah hingga Dini Hari

Saat penertiban Kamis malam tersebut, petugas mengamankan dua orang remaja perempuan dan empat remaja laki-laki.
Keenam remaja tersebut langsung dibawa dan diamankan ke Mako Satpol PP Kota Padang di Jl Tan Malaka.
Al Amim membenarkan bahwa personelnya mengamankan enam remaja yang diamankan berdasarkan laporan masyarakat sekitar.
"Anak-anak ini kita amankan berdasarkan laporan warga," lanjut Al Amin.
Kata dia, penertiban tersebut didasari karena masyarakat diresahkan oleh ulah perbuatan mereka yang setiap malam berkumpul di lokasi tersebut.(*)