Lompong Sagu, Penganan Khas Minangkabau yang Diburu Saat Ramadhan, Padukan Sagu dan Gula Aren
Lompong Sagu Makanan tradisional khas Minangkabau ini merupakan penganan yang cukup banyak diburu saat Ramadhan.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: afrizal
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bila berkunjung ke Sumatera Barat, jangan lupa mencicipi Lompong Sagu.
Makanan tradisional khas Minangkabau ini merupakan penganan yang cukup banyak diburu saat Ramadhan.
Di luar Ramadhan orang yang menjual kue satu ini agak terbatas.
Lompong Sagu memiliki tekstur kenyal.
Rasanya manis karena ada gula aren di dalamnya.
Lompong Sagu memiliki warna kecoklatan.

• Lompong Sagu Kue Tradisional Khas Ranah Minang yang Mulai Langka di Padang, Diburu Pecinta Kuliner
• Kue Singgang Kudapan Tradisional Khas Minangkabau, Pembeli dari Masyarakat sampai Wali Kota
Bahannya, terbuat dari tepung sagu yang diaduk bersama pisang batu (kepok) yang telah ditumbuk.
Kemudian dicampur santan, kelapa.
Saat dibungkus menggunakan daun pisang, disisipkan gula aren di tengahnya.
Agar bahan tersebut matang, perlu dipanggang.
Kue tradisional ini dipanggang di atas bara api selama 30 menit.
"Setelah semua bahan dicampur, selanjutnya dibalut dengan daun pisang. Kemudian, lompong sagu diletakkan di atas bara api untuk dipanggang. Pemanggangan di atas bara api ini memakan waktu mencapai 30 menit hingga balutan daun pisang menjadi kering dan bahkan hangus kehitaman," katanya.
Lompong sagu memiliki aroma yang khas mengunggah selera.
• Ayo Berburu Takjil nan Menyelera di Pasar Pabukoan Kota Padang
• Pasar Pabukoan Sediakan Kue Putu Mayang, Serabi dan Aneka Makanan Khas Lainnya
Dari rasa manis, gurih dan tekstur yang kenyal menjadikan lompong sagu terasa begitu nikmat saat berbuka puasa.