Si Jago Merah Lahap 3 Ruko di Padang Selatan, Inilah Penyebab dan Angka Kerugiannya
Tiga unit ruko di Jalan Karya nomor 8, Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang hangus dilahap si jago merah
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Emil Mahmud
Laporan wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tiga unit ruko di Jalan Karya nomor 8, Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang hangus dilahap si jago merah, Selasa (23/4/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kebakaran tersebut diketahui oleh tim pemadam kebakaran Kota Padang sekitar pukul 20.00 WIB hingga menghanguskan tiga unit toko elektronik itu.
Insiden kebakaran itu meludeskan tiga petak ruko hangus terbakar beserta isinya. Sedangkan angka kerugian ditaksir mencapai Rp 450 juta.
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Syukral Syaukani mengatakan sesaat mendapatkan laporan, pihaknya langsung menuju lokasi.
Menurutnya, penyebab kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek atau korslething listrik.
"Setelah mendapatkan informasi, kami langsung turun dan mencoba memadamkan api," ujar Syukral kepada wartawan, Selasa malam.
"Akibat kejadian ini, mengakibatkan tiga petak ruko hangus terbakar beserta isinya. Diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 450 juta," ujar Syukral.
Ia mengatakan benda dan barang-barang, yang terbakar berada di toko alat-alat elektronik seperti AC, TV, yang terdapat dalam satu petak ruko. Sedangkan, dua petak lagi adalah ruko yang berjualan pakaian.
"Saat terjadi kebakaran tidak ada pemilik toko saat itu. Ruko ini dalam keadaan kosong," kata Syukral.
Sampai saat ini pihaknya masih melakuakan pendinginan atau pemadaman di lokasi kebakaran.
Sementara itu, masih banyak barang-barang elektronik yang ditinggalkan, dan semua barang yang ada di dalam toko habis terbakar.
"Dalam pemadaman api, ada tujuh armada yang kita turunkan, yaitu armada di Mako Damkar Kota Padang, dan Posko di Kecamatan Koto Tangah, serta Posko di Kecamatan Kuranji," ujarnya.
Sejauh ini pihaknya terkendala oleh keadaan toko yang sedang terkunci dan pihaknya menunggu yang berwenang untuk menyaksikan pembongkaran secara paksa.
"Kami sempat terkendala oleh keadaan toko yang sedang terkunci dan kami terpaksa membongkar terali besi agar api tidak menyebar ke lokasi lainnya," lanjutnya.