Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jelang Timnas Irak Vs Indonesia, IFA Minta Media Lokal tak Membully Tim Singa Mesopotamia
Jelang Timnas Irak vs Indonesia yang didahului Tim Garuda lawan Arab Saudi dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 kini berkemb
TRIBUNPADANG.COM - Jelang Timnas Irak vs Indonesia yang didahului Tim Garuda lawan Arab Saudi dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 kini berkembang perbincangan hangat seputar laga tersebut.
Dijadwalkan duel Timnas Irak vs Indonesia tersebut bakal digelar pada 11 dan 14 Agustus 2025 mendatang di Jeddah, Arab Saudi.
Sementara itu Asosiasi Sepak Bola Irak atau IFA langsung turun tangan untuk mempersiapkan segi nonteknis anak asuh Graham Arnold.
Stasiun radio besar Irak yang berbasis di Baghdad, Shafaq mengabarkan bahwa IFA telah mendatangi media dalam negeri.
IFA meminta media dalam negeri untuk mendukung upaya Timnas Irak yang berjulukan Tim Singa Mesopotamia lolos ke Piala Dunia 2026.
Sampai sejauh ini IFA telah meminta semua acara di media di dalam negeri tidak menghina perjuangan Timnas Irak.
"Mendukung tim nasional di masa kritis ini merupakan kewajiban nasional," ujar Direktur Komisi Komunikasi dan Media IFA, Nofal Abu Raghif.
"Otoritas telah melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah stasiun satelit Irak dan menginstruksikan mereka untuk memastikan bahwa wacana olahraga sejalan dengan aspirasi masyarakat Irak dan bebas dari pelanggaran serta hinaan," lanjutnya.
Sejumlah program di berbagai saluran televisi nasional diminta untuk menahan amarah dengan performa Timnas Irak.
"Manajemen saluran-saluran ini telah menyatakan komitmen mereka untuk menghilangkan pelanggaran dalam beberapa program," ujar Abu Raghif.
Sikap ini ditujukan untuk menghindari bully kepada para pemain Timnas Irak di berbagai media sosial.
"Perlunya menghindari personalisasi isu, pencemaran nama baik, dan menimbulkan keraguan tanpa bukti," tambah Abu Raghif.
"Otoritas akan memberikan instruksi terpadu kepada saluran satelit untuk memandu wacana media olahraga dengan cara yang melayani kepentingan publik," lanjutnya.
• Timnas Irak vs Indonesia - Singa Mesopotamia Miliki Rekor Mentereng Jelang Putaran Ke-4 Kualifikasi

Baca juga: Update Daftar Terbaru Skuad Timnas Indonesia Lawan Arab Saudi dan Irak, Kluivert Susulkan Satu Kiper
IFA membentuk sebuah komite khusus untuk memonitor segala tindak-tanduk media dalam negeri.
Komite tersebut dibentuk untuk merancang kode etik khusus kepada media-media olahraga dan beranggotakan ahli-ahli media dan hukum.
"Sebuah komite khusus telah dibentuk untuk merancang kode etik media dan peraturan yang mengatur pekerjaan media olahraga, termasuk para spesialis dan pakar di bidang media dan hukum," ujar Abu Raghif.
"Guna memastikan standar yang jelas dan mengendalikan kinerja," lanjutnya.
Pihak IFA menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan upaya untuk membungkam kebebasan berekspresi media massa.
IFA hanya ingin media massa tidak menimbulkan kekacauan yang merusak prestise negara.
Pihaknya juga meminta stasiun televisi dan media massa untuk memilih narasumber yang cermat.
Narasumber pun diminta untuk tidak menjatuhkan pendapat tak berdasar yang menimbulkan kekacauan di lingkungan masyarakat.
"Kita harus membedakan antara kebebasan berekspresi dan kekacauan yang merusak prestise negara," kata Direktur Komunikasi IFA tersebut.
"Program negatif terutama merupakan tanggung jawab pembawa acara dan manajemen saluran."
"Kami menekankan perlunya pemilihan tamu yang cermat, dan setiap penghinaan pribadi yang tidak berdasar akan berdampak serius bagi masyarakat dan komunitas olahraga," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.