Bunga Bangkai di Agam

Bunga Bangkai di Palupuh Agam Pecahkan Rekor Dunia di Tahun 2022, Tinggi Capai 5 Meter

Bunga bangkai di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam pernah mencatat rekor mekar terbesar di dunia

|
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
Dok. Heru
BUNGA BANGKAI RAKSASA: Proses pengukuran bunga bangkai raksasa yang mencatatkan rekor dunia tahun 2022 di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuah, Kabupaten Agam, Minggu (4/12/2022) lalu. Tour Guide, Heru sebut ketinggian bunga tersebut capai 5 meter. 

Dari titik luar atau masih di jalan setapak, Tribunpadang.com menghabiskan waktu kurang lebih 7 menit lagi menuju sebuah dangau.

Lalu, dari dangau menuju lokasi mekarnya bunga bangai, Tribunpadang.com menghabiskan waktu selama 3 menit dengan berjalan kaki.

Perjalanan Tribunpadang.com ke sana ditemani Tour Guide, Heru Novriandi. Dalam pernyataannya, Heru menyebut bunga bangkai tersebut sudah mekar sejak Selasa (11/11/2025) lalu.

"Mekarnya sudah sejak 11 November lalu," ujarnya saat memberikan keterangan kepada Tribunpadang.com, Kamis (13/11/2025).

Ia melanjutkan, untuk sekarang, bunga bangkai tersebut sudah mekar selama tiga hari.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 274 Kurikulum Merdeka: Dampak Perkembangan IPTEK

"Ini hari ketiga mekarnya. Di hari pertama dan kedus mekar itu tercium bau bangkai dari jarak 50 meter, sekarang sudah tidak ada lagi," sebutnya.

Heru menjelaskan ciri-ciri dari bunga bangkai saat mekar kelopaknya berwarna merah dan mengambang sempurna di hari Selasa (11/11/2025).

Sedangkan dari sisi pucuknya, menjulang ke atas dan berwarna kecoklatan dengan ketinggian 2,5 meter.

"Pas awal mekar, kelopak bunganya berwarna kemerahan, kalau di hari ketiga ini sudah mulai kecoklatan di bagian ujungnya," ungkapnya.

"Sedangkan di bagian spaldix (pucuk), saat mekar berwarna kecoklatan, kalau sekarang sudah mulai menguning di bagian pucuk," sambungnya.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 68, Sandar di Teluk Bayur Kamis, 13 November 2025

Heru menambahkan, untuk proses penyerbukan bunga bangkai sendiri sudah habis.

"Penyerbukannya itu terjadi pada hari pertama dan kedua, sedangkan hari ketiga ini sudah selesai," katanya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lapangan, bunga tersebut tidak lagi mengeluarkan bau (bangkai).

Namun, saat diarahkan oleh tour guide untuk meniup di bagian dalam bunga, bau bangkai tersebut bisa tercium.

Sedangkan dari sisi kelopak, Tribunpadang.com melihat warnanya merah maroon. Lalu di bagian ujung kelopak, beberapa sudah berwarna kecoklatan. Kelopaknya juga terlihat sudah menguncup ke bagian atas.

Lalu di bagian pucuk (spaldix) berwarna kekuningan dan kecoklatan di bagian pangkal, yang mengarah ke bagain kelopak bunga.(*)

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved