Bunga Bangkai di Agam

Bunga Bangkai Raksasa Mekar di Agam Menjulang 2,5 Meter, Bau Menyengat Tercium Jarak 50 Meter

Bunga bangkai (Amorphophallus) raksasa mekar sempurna di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam

|
Penulis: Muhammad Iqbal | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
BUNGA BANGKAI: Penampakan bunga bangai dihari ketiga mekar di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kabupaten Agam, Kamis (13/11/2025). Tour Guide, Heru Septian sebut bunga bangkai tersebut memiliki ketinggian 2,5 meter. 
Ringkasan Berita:
  • Bunga bangkai raksasa setinggi 2,5 meter mekar di Palupuh, Kabupaten Agam.
  • Mekar sejak 11 November 2025, kini masuk hari ketiga dengan kelopak mulai layu.
  • Warga rela menempuh jalan terjal dan berbatu demi melihat langsung bunga langka ini.
  • Bau khas bangkai sempat tercium hingga radius 50 meter pada hari pertama mekar.
  • Meski aroma mulai hilang, keindahan dan ukuran bunga bangkai Agam tetap menarik perhatian.

 

TRIBUNPADANG.COM, AGAM - Bunga bangkai (Amorphophallus) raksasa mekar sempurna di Jorong Sitingkai, Nagari Koto Rantang, Kecamatan Palupuh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. 

Fenomena alam langka ini segera menarik perhatian warga dan sudah memasuki hari ketiga mekar sejak Selasa (11/11/2025).

Pantauan Tribunpadang.com, lokasi mekarnya bunga bangkai tersebut berjarak sekitar 18 sampai 19 kilometer dari pusat Kota Bukittinggi.

Perjalanan menggunakan sepeda motor dari Kota Bukittinggi menuju Jorong Sitingkai sendiri menghabiskan waktu selama 23 menit.

Lalu, dari jalan lintas Bukittinggi-Lasaman, tepatnya di Nagari Koto Rantang, lokasi mekarnya bunga bangkai berkisar 3,5 kilometer.

Baca juga: Hasil Kumamoto Masters 2025: Asa Apriyani/Fadia Pupus Digusur Yuki/Mayu pada Babak 16 Besar

Sedangkan perjalanan ke sana bisa dilewati menggunakan sepeda motor maupun roda empat.

Dengan perkiraan, menghabiskan waktu selama 30 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai di titik lokasi mekarnya bunga langka tersebut.

Kondisi jalan menuju mekarnya bunga bangkai tersebut tidaklah mulus seperti jalan raya pada umunnya.

Jalan menuju ke sana berkerikil, tanah liat, pasir dan bergelombang.

Tidak hanya itu, jalanan juga mendaki dan menurun. Sementara di sisi kanan dan kiri jalan ditumbuhi semak belukar.

Baca juga: Harga Pangan di Payakumbuh Terkendali, Beras Premium dan Cabai Merah Masih di Level Tinggi

Di sepanjang jalan, Tribunpadang.com menyaksikan pemandangan semak belukar, tebing, ladang petani hingga jurang di sisi kiri dan kanan jalan.

Dengan catatan, dari jalan raya Bukittinggi-Pasaman, Tribunpadang.com menempuh waktu 20 menit menggunakan sepeda motor hingga titik luar lokasi mekarnya bunga bangkai.

Dari titik luar atau masih di jalan setapak, Tribunpadang.com menghabiskan waktu kurang lebih 7 menit lagi menuju sebuah dangau.

Lalu, dari dangau menuju lokasi mekarnya bunga bangai, Tribunpadang.com menghabiskan waktu selama 3 menit dengan berjalan kaki.

Perjalanan Tribunpadang.com ke sana ditemani Tour Guide, Heru Novriandi.

Dalam pernyataannya, Heru menyebut bunga bangkai tersebut sudah mekar sejak Selasa (11/11/2025) lalu.

Baca juga: Kembangkan Kota Tua Padang, Wawako Maigus Benchmarking ke Kota Lama Semarang Jawa Tengah

"Mekarnya sudah sejak 11 November lalu," ujarnya saat memberikan keterangan kepada Tribunpadang.com, Kamis (13/11/2025).

Ia melanjutkan, untuk sekarang, bunga bangkai tersebut sudah mekar selama tiga hari.

"Ini hari ketiga mekarnya. Di hari pertama dan kedua mekar itu tercium bau bangkai dari jarak 50 meter, sekarang sudah tidak ada lagi," sebutnya.

Heru menjelaskan ciri-ciri dari bunga bangkai saat mekar kelopaknya berwarna merah dan mengambang sempurna di hari Selasa (11/11/2025).

Sedangkan dari sisi pucuknya, menjulang ke atas dan berwarna kecoklatan dengan ketinggian 2,5 meter.

Baca juga: Jadwal Kapal KMP Gambolo: Berangkat dari Padang ke Tuapejat Kamis, 13 November 2025

"Pas awal mekar, kelopak bunganya berwarna kemerahan, kalau di hari ketiga ini sudah mulai kecoklatan di bagian ujungnya," ungkapnya.

"Sedangkan di bagian spaldix (pucuk), saat mekar berwarna kecoklatan, kalau sekarang sudah mulai menguning di bagian pucuk," sambungnya.

Heru menambahkan, untuk proses penyerbukan bunga bangkai sendiri sudah habis.

"Penyerbukannya itu terjadi pada hari pertama dan kedua, sedangkan hari ketiga ini sudah selesai," katanya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di lapangan, bunga tersebut tidak lagi mengeluarkan bau (bangkai).

Baca juga: Warisan Abadi Pahlawan Nasional Rahmah El Yunusiyyah: "Ibu Terdidik Adalah Kunci Masa Depan Bangsa”

Namun, saat diarahkan oleh tour guide untuk meniup di bagian dalam bunga, bau bangkai tersebut bisa tercium.

Sedangkan dari sisi kelopak, Tribunpadang.com melihat warnanya merah maroon. Lalu di bagian ujung kelopak, beberapa sudah berwarwa kecoklatan.

Kelopaknya juga terlihat sudah menguncup ke bagian atas.

Lalu di bagian pucuk (spaldix) berwarna kekuningan dan kecoklatan di bagian pangkal, yang mengarah ke bagain kelopak bunga.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved