BERITA POPULER SUMBAR
3 Berita Populer Sumbar: Anak di Agam Bunuh Ayah Setelah Cekcok, Tukang Parkir Cabuli Bocah 7 Tahun
Berikut 3 Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang. Ada berita tentang Anak di Agam Akui Bunuh
TRIBUNPADANG.COM - Berikut 3 Berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.
Ada berita tentang Anak di Agam Akui Bunuh Ayah Setelah Cekcok, Terungkap Saat Beli Rokok di Baju Ada Percikan Darah.
Kemudian berita Tukang Parkir di Payakumbuh Cabuli Bocah 7 Tahun di WC Masjid, Imingi Korban Rp5 Ribu.
Selanjutnya berita Dinkes Agam Pastikan Korban Keracunan Program MBG Sudah Pulih, Sekolah Kembali Normal.
Baca berita selengkapnya :
1.Kasus pembunuhan ayah oleh anaknya di Malalak Selatan, Malalak, Agam, Sumatera Barat terungkap setelah pelaku mengaku usai membeli rokok di warung, Senin (6/10/2025) dini hari.
Wali Jorong Nyiur, Basir, mengatakan pelaku merupakan anak bungsu korban yang tinggal di Malalak Selatan, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam.
Basir, mengatakan kejadian tersebut menimpa warga sekaligus tetangganya, yang tinggal tidak terlalu jauh.
Baca juga: 3 Berita Populer Sumbar:Petugas Damkar Evakuasi Ular di Dapur Warga, Polisi Tangkap Pria Simpan Sabu
Saat dihubungi, Rabu (8/10/2025), mengatakan kejadian pembunuhan tersebut terungkap sekira pukul 01.00 WIB Senin (6/10/2025) dini hari.
“Semuanya terungkap saat pelaku yang merupakan anak bungsu korban, berbelanja rokok ke warung,” ujarnya.
Saat tersangka belanja, warga yang berada di warung terus curiga dengan pakaian korban yang terlihat ada percikan darah.
Saat ditanyai oleh warga terkait percikan darah tersebut, tersangka mengakui telah membunuh ayahnya di rumah.
“Tersangka ini mengaku telah membunuh ayahnya setelah terlibat cekcok,” ujar Basir menirukan keterangan dari warga yang berbincang langsung dengan tersangka.
Mendengar kabar tersebut warga langsung mendatangi Basri untuk memastikan perkataan pelaku.
Benar saja saat datang bersama warga, Basir melihat kondisi rumah gelap gulita tidak ada penerangan.
Kondisi itu membuat warga curiga, lalu, menyenter bagian dalam melalui ventilasi udara yang ada.
Baca juga: Wawako Padang Maigus Nasir: SMK-SMAKPA Tekan Pengangguran Lewat Lulusan Siap Kerja
“Dari pencahayaan lampu senter tersebut terlihat kaki korban terjulur di dekat pintu bagian dalam rumah,” ujarnya.
Melihat itu warga coba membuka pintu yang dalam kondisi terkunci dengan paksa, untuk melihat pasti kondisi korban karena saat dipanggil tidak menyahut.
Setelah berhasil masuk, ternyata ditemukan ayah lima anak tersebut sudah terkapar dalam kondisi tidak bernyawa.
“Mendapati situasi yang ada saya langsung menelfon pihak kepolisian,” ujar Basir.
Pengakuan Basir, tubuh korban ditemukan dalam keadaan tertilingkup dan bersimbah darah di sekitar bagian kepala.
Pihak kepolisian datang ke lokasi sekitar 1 jam setelah kejadian dan langsung melakukan evakuasi korban.
Basir menyebut, saat kejadian Korban hanya tinggal berdua dengan anaknya yang berusia 30 tahun tersebut.
Anak korban ini sejak masuk bangku SMA diketahui telah mengalami gangguan kejiawaan terlihat dari kesehariannya yang lebih suka menyendiri di rumah.
“Sesekali anak dan orang tuanya juga sering bertengkar, biasanya masalah permintaan anak tidak dituruti,” ujarnya.
Bahkan lebih dari dua kali pelaku ini sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa karena tindakannya.
Informasi dari kakak korban, pembunuhan itu terjadi juga karena masalah permintaan yang tidak dipenuhi ayahnya terkait belanja online yang dilakukan pelaku.
Saat tindak pembunuhan dilakukan oleh pelaku, ibunya atau istri korban sedang dalam perjalanan pulang setelah menjalani ibadah umroh.
“Sejak kasus pembunuhan ini terungkap sampai sekarang pelaku masih diamankan di Polresta Bukittinggi,” ujarnya.
Baca juga: Turis Asal Jerman Terjebak saat Panjat Tebing di Ngarai Kayu Gadih Agam Berhasil Dievakuasi
2.Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Payakumbuh mengamankan seorang pria berinisial M (35), warga asal Madura yang bekerja sebagai juru parkir (jukir) di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Pelaku ditangkap pada hari Selasa (8/9/2025) lalu di area pelataran parkir bawah kanopi Pasar Payakumbuh, usai dilaporkan melakukan tindakan asusila terhadap anak di bawah umur.
Kasus ini mencuat setelah korban, bocah laki-laki berusia 7 tahun, mengadu kepada orang tuanya bahwa dirinya menjadi korban perbuatan cabul M pada Rabu (2/9/2025) di WC Masjid Taqwa, Kelurahan Parak Batuang, Kota Payakumbuh.
Mendapat laporan tersebut, orang tua korban langsung melapor ke SPKT Polres Payakumbuh.
Laporan itu segera ditindaklanjuti oleh Sat Reskrim Polres Payakumbuh melalui Unit PPA, hingga akhirnya tersangka berhasil diamankan tanpa perlawanan.
Kasat Reskrim Polres Payakumbuh, Iptu Andrio Putra Siregar menjelaskan bahwa aksi bejat tersangka dilakukan dengan modus mengiming-imingi korban uang.
“Saat bertemu di lokasi, tersangka melakukan perbuatan cabul dengan memegang alat kelamin korban dan menjanjikan uang Rp 5 ribu,” jelas Andrio, Rabu (8/10/2025).
Andrio menegaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan, tindakan tersangka hanya sebatas pelecehan fisik ringan dan tidak sampai pada hubungan badan.
Polisi juga memastikan tidak ada hubungan kekeluargaan antara tersangka dan korban.
Akibat perbuatannya, M kini mendekam di sel tahanan Polres Payakumbuh dan dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun penjara, serta denda hingga Rp 5 miliar.
Baca juga: Kmer’s Mania Apresiasi Semen Padang FC Pecat Eduardo Almeida, Desak Segera Cari Pelatih Berkualitas
3.Seluruh korban kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa.
Meski hasil laboratorium BPOM Padang belum keluar, kegiatan belajar di sekolah-sekolah terdampak sudah berjalan normal.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam, Hendri Rusdian, saat diwawancarai TribunPadang.com pada Rabu (8/10/2025).
“Hasil dari BPOM belum keluar. Tadi pagi sudah saya tanyakan kembali ke BPOM, memang belum keluar hasilnya,” kata Hendri.
Menurutnya, hasil uji laboratorium biasanya memerlukan waktu 14 hari kerja, namun pihaknya sudah meminta agar prosesnya bisa dipercepat.
“Biasanya 14 hari kerja, tapi kita sudah meminta supaya bisa disegerakan. Sampai hari ini, hasilnya belum kami terima,” ujarnya.
Sampel yang dikirim ke BPOM Padang sejak Kamis (2/10/2025) lalu terdiri dari nasi goreng, muntahan korban, tinja korban, dan air minum yang dikonsumsi saat kejadian.
Sampel itu diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa keracunan massal yang menimpa 120 orang, terdiri dari siswa TK, SD, MTSN, guru, dan orang tua, di Desa Manggopoh dan Kampung Tengah, Kecamatan Lubuk Basung.
Meski hasil laboratorium belum keluar, Hendri memastikan seluruh korban telah pulih dan aktivitas belajar di sekolah sudah kembali normal.
“Sejak Sabtu kemarin semua pasien sudah pulang. Tidak ada lagi yang dirawat. Sejak Senin, aktivitas belajar para siswa sudah kembali normal,” jelasnya.
Namun, ia menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih belum beroperasi kembali karena pemerintah daerah masih menunggu hasil resmi BPOM Padang.
“Program MBG belum berjalan. Kita masih menunggu hasil dari BPOM. Nanti kalau sudah keluar hasilnya, baru bisa direkomendasikan untuk beroperasi kembali,” kata Hendri.
Dinas Kesehatan Agam, kata dia, masih terus memantau kondisi para korban melalui petugas di puskesmas dan bidan desa yang ada di wilayah terdampak.
“Kita tetap pantau melalui bidan desa dan puskesmas, terutama sekolah-sekolah penerima MBG kemarin,” tambahnya.
Hendri berharap hasil pemeriksaan BPOM segera keluar agar dapur MBG di wilayah itu bisa kembali beroperasi.
“Kalau terlalu lama, kasihan juga. Anak-anak penerima manfaat tidak dapat makanan bergizi, sementara para pekerja MBG juga tidak bisa bekerja,” ujarnya.
Ia menegaskan, hasil laboratorium dari BPOM nantinya akan menjadi dasar bagi pihak terkait untuk mengambil keputusan dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) terkait kelanjutan program MBG di Agam.
“Kita berharap secepatnya keluar hasilnya, jadi program ini bisa aktif kembali dan siswa bisa mendapatkan haknya lagi,” pungkas Hendri.
3 Berita Populer Sumbar: Pelajar Diduga Keracunan MBG di Padang Panjang, 3 Terduga Teroris Ditangkap |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Penyelamatan Remaja dari Sumur 10 Meter & KLB Keracunan MBG di Agam Dicabut |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Penyebab Keracunan MBG, Tengkorak Manusia dan Rekonstruksi Pembunuhan |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR Korban Keracunan MBG di Agam Bertambah, Sungai Meluap hingga Masuk ke Masjid |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Puluhan Siswa dan Guru di Agam Diduga Keracunan MBG, Truk Rem Blong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.