Demo di Pasaman Barat

Kapolres Pasaman Barat Imbau Warga Tak Terprovokasi Jelang Aksi Unjuk Rasa, Termasuk di Medsos

Kapolres Pasaman Barat, Sumatera Barat AKBP Agung Tribawanto mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi

Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Ahmad Romi
DEMO PASAMAN BARAT - Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto saat diwawancarai awak media beberapa waktu lalu di Mapolres setempat usai jumpa pers pemusnahan barang bukti Narkotika. 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Kapolres Pasaman Barat, Sumatera Barat AKBP Agung Tribawanto mengimbau seluruh lapisan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang bisa merugikan kepentingan bersama.

"Terkait dengan situasi saat ini, kita imbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi, termasuk postingan yang ada di media sosial," kata Kapolres Pasaman Barat, AKBP Agung Tribawanto ketika dihubungi tribunpadang.com pada Senin (1/9/2025) pagi.

Ia mengimbau kepada semua warga Pasaman Barat untuk menjaga keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat demi kepentingan bersama.

"Jangan jadikan media sosial untuk menghasut orang melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum yang berlaku," ucapnya.

Terkait rencana adanya aksi unjuk rasa mahasiswa di DPRD Pasaman Barat oleh Cipayung Plus Pasaman Barat, Kapolres menyebut pihaknya menyiagakan personel dan perlengkapan untuk pengamanan.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 159: Cara Menyusun Kerangka Laporan

"Ada sekitar 300 personel yang kita siagakan lengkap dengan perlengkapan lainnya," ucapnya.

Ia berharap agar aksi unjuk rasa dilakukan secara baik dan tidak menimbulkan hal-hal yang dapat mengganggu Ketertiban dan Ketentraman masyarakat.

Gedung DPRD Dijaga Aparat

Gedung DPRD Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terpantau sepi menjelang aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa, Senin (1/9/2025).

Tidak terlihat adanya kendaraan para pegawai yang terparkir di sekitaran gedung wakil rakyat itu.

Begitu juga dengan anggota DPRD belum terlihat ada di gedung wakil rakyat tersebut.

Pantauan media ini, di sekitaran lokasi gedung DPRD itu hanya terlihat puluhan personel gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP yang bersiaga di lokasi itu.

Sama halnya dengan Rumah Dinas Pimpinan DPRD juga dalam keadaan kosong.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 136 Kurikulum Merdeka: Menilai 2 Poster

"Bapak ketua DPRD (Dirwansyah ) belum datang, tadi baru Bapak Supriono yang sudah datang, namun tadi sudah keluar kembali, kemungkinan ke kantor," ujar salah seorang Satpol PP yang piket di rumah dinas Ketua DPRD tersebut.

Namun, informasinya hari ini merupakan jadwal Rapat Bamus DPRD setempat, akan tetapi hingga pukul 10.20 WIB belum terlihat seorangpun yang datang.

Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya pergerakan massa yang akan menggelar aksi unjuk rasa.

Toko Tutup Jelang Aksi

Komplek Ruko yang ada di sekitaran Bundaran Simpang Empat, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat tutup. 

Hal itu diduga terkait adanya rencana aksi unjuk rasa mahasiswa pada Senin (1/9/2025) pagi.

Pantauan media ini di lokasi, terlihat para pedagang tidak membuka usahanya sebelum peserta aksi meninggalkan lokasi tersebut.

Para pedagang yang tidak bersedia disebutkan namanya mengaku takut terjadi kejadian serupa di daerah lainnya, dimana peserta unjuk rasa melakukan penjarahan ke tempat-tempat yang ada di sekitar lokasi aksi.

Kata mereka, kemungkinan mereka akan buka usaha setelah para peserta aksi yang akan berkumpul di Bundaran Simpang Empat meninggalkan lokasi itu.

Baca juga: BGN dan Pemkab Dharmasraya Bahas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis

Hal itu mereka lakukan juga terkait keamanan para pembeli yang datang berbelanja, seandainya hal itu terjadi.

Diberitakan sebelumnya, bahwa kelompok Cipayung Pasaman Barat akan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pasaman Barat.

Pemberitahuan aksi itu diketahui berdasarkan surat yang ditujukan kepada Kapolres Pasaman Barat Cq Kasat Intelkam yang beredar di media sosial.

Di dalam surat itu, disampaikan bahwasanya aksi itu digelar berdasarkan konsolidasi lintas organisasi mahasiswa eksternal kampus seperti IMM, HMI, GMNI dan PMII.

Adapun tuntutan aksi adalah seputar isu nasional yang tengah hangat saat ini seperti soal kenaikan tunjangan dan gaji DPRD serta pernyataan beberapa anggota DPR yang dianggap menghina masyarakat Indonesia.(*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved