Pemkab Solok

Harga Tomat di Solok Rp 7 Ribu per Kg, Terpantau di Pasar Tradisional Alahan Panjang Medio Agustus

Memasuki minggu ketiga pada Bulan Agustus 2025, harga tomat alami penurunan harga dibandingkan dengan harga pada bulan lalu.

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi
HARGA TOMAT TURUN - Memasuki awal minggu ketiga pada Bulan Agustus 2025, harga tomat alami penurunan harga dibandingkan dengan harga pada bulan lalu. Terpantau di Pasar Tradisional Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, harga tomat saat ini berada di kisaran Rp6 ribu sampai Rp7 ribu per Kg. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK - Memasuki minggu ketiga pada Bulan Agustus 2025, harga tomat alami penurunan harga dibandingkan dengan harga pada bulan lalu.


Pantauan TribunPadang.com di Pasar Tradisional Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, harga tomat saat ini berada di kisaran Rp6 ribu sampai Rp7 ribu per kilogramnya.


Tomat yang dijual oleh pedagang di Pasar Alahan Panjang berada dalam kualitas yang bagus dengan ukuran sedang hingga ukuran besar.


Saat memberikan keterangan, salah seorang pedagang tomat, Sriyenti mengatakan bahwa saat ini harga tomat memang alami penurunan harga dibandingkan beberapa waktu sebelumnya.


"Kami jual sekitar Rp7 ribu per kilogramnya untuk kualitas tomat yang bagus dan ini sudah termasuk harga tertinggi," katanya, Sabtu (22/8/2025).


Ia menyebut, turunnya harga tomat saat ini dipengaruhi oleh stok dari petani yang banyak diterima oleh pedagang.


"Barang dari petani saat ini banyak, belum lagi saat ini petani yang menanam tomat juga banyak, tidak seperti biasanya," ujar Sriyenti.

Baca juga: Harga Cabai Rp 40 Ribu di Pasar Inpres Sijunjung, Pedagang Sebut Masih Relatif Stabil


Ia menuturkan, walaupun cuaca saat ini lebih banyak kemarau, ternyata turut mempengaruhi banyaknya hasil panen petani tomat.


"Biasanya memang ketika musim kemarau tomat banjir dari petani dan sekarang petani yang biasanya menanam tomat juga banyak yang menjual langsung ke pedagang," imbuhnya.


Sriyenti mengungkapkan kemungkinan petani yang banyak menanam tomat karena selesai proses tanam bawang merah.


"Biasanya petani menanam tomat setelah beberapa kali menanam bawang merah, kemudian diisi dengan tomat sebelum diolah kembali," pungkasnya.(TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved