Kumamoto Masters 2025

Hasil Kumamoto Masters 2025: Asa Apriyani/Fadia Pupus Digusur Yuki/Mayu pada Babak 16 Besar

WAKIL Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti alias Apriyani/Fadia di sektor ganda putri mengevaluasi kekalahan dini mereka.

Editor: Emil Mahmud
Instagram PBSI
GANDA PUTRI INDONESIA KANDAS - Duet Apriyani/Fadia masih belum memberi kesan signifikan dan kandas di Babak 16 besar Kumamoto Masters 2025, Kamis (13/11/2025). Pada pertandingan di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, mereka kalah di tangan unggulan tuan rumah, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto alias Yuki/Mayu.  

WAKIL Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti alias Apriyani/Fadia di sektor ganda putri mengevaluasi kekalahan dini mereka.

Duet Apriyani/Fadia masih belum memberi kesan signifikan dan kandas di Babak 16 besar Kumamoto Masters 2025, Kamis (13/11/2025).

Pada pertandingan di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Kumamoto, Jepang, mereka kalah di tangan unggulan tuan rumah, Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto alias Yuki/Mayu

Kekalahan Apriyani/Fadia dari unggulan tiga itu cukup cepat meski sempat diselingi adu lob hingga 47 menit, mereka tersingkir dengan skor 10-21, 16-21.

Baca Juga: Hasil Kumamoto Masters 2025 - Raket Beradu saat Setengah Mati Pecahkan Teka-teki Unggulan, Apriyani/Fadia Kalah dalam 47 Menit

Baca juga: Jadwal Babak 16 Besar Kumamoto Masters 2025: Indonesia Sisakan 4 Wakil, Alwi, Dhinda hingga Gregoria

 "Hari ini lawan bermain dengan mengantisipasi permainan cepat kami," kata Apriyani dikutip Bolasport dari rilis pers PBSI. 

"Selain itu, eksekusi permainan cepat kami tidak sesuai rencana. Kurang tenang, terburu-buru dan akhirnya membuat banyak ragu-ragu," tandasnya 

Penyesalan Apriyani lebih berat di gim kedua. 

Mereka hampir memiliki momentum saat sudah bisa lebih bersaing dalam meladeni serangan Fuku/Matsu.

Sayangnya, konsistensi menjaga momentum itu luput dan kekalahan tetap jadi hasil akhir.

"Di gim kedua kami terus berusaha, coba balikin pola permainan dan hawanya lagi tapi memang belum hari ini untuk bisa membalikkan keadaan dan menang.," jelas peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii.

Lagi dan lagi, Apriyani harus mengambil hikmah dari kekalahan mereka sejak dipasangkan lagi.

"Hasil hari ini membawa pelajaran yang berharga buat kami. Belajar lagi setiap pukulan harus ada tujuannya dan harus bisa lebih tenang," tukasnya.

Sementara itu, Fadia merasa bahwa dia dan Apriyani banyak kalah di dua aspek, kecepatan dan kekuatan tangan atau smes.

Fukushima/Matsumoto sama-sama pemain belakang dari duet lama mereka ketika masih bersama Sayaka Hirota dan Wakana Nagahara, sehingga tak heran mereka memiliki power kuat untuk mengeksekusi serangan.

Hal yang membuat duet mereka lebih unggul ialah karena juga punya pertahanan super kuat. Memiliki modal sebagai sesama penggebuk dan defens kuat telah membuat pasangan tersebut banyak menang meski sesekali kurang dalam pengaturan serangan di depan.

"Yuki/Mayu sudah berpasangan satu tahun dan mereka punya hasil yang lumayan bagus," kata Fadia.

"Mereka punya speed dan power dan pola yang cukup berbeda dari Yuki/Sayaka (Hirota) dulu misalnya atau beberapa pasangan Jepang lainnya," ujarnya memungkasi.(*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved