Seni Musik

Kisah Insipiratif - Upiak Isil Menapaki Jalan Hidup hingga Jadi Pencipta Lagu dan Musisi Minang

Penyanyi Minang yang populer dengan lagu Tak Tuntuang, Upiak Isil, mengungkap cerita menarik di balik kostum yang digunakan saat awal syuting video

|
Editor: Emil Mahmud
TRIBUNPADANG.COM/M IQBAL
RILIS LAGU POP TERBARU - Upiak Isil bersama Pica dan kru Usil Production saat foto bersama di Togofe, Bukittinggi. Jumat (22/8/2025) malam. Upiak Isil sebut pilih Pica sebagai penyanyi single pop perdananya lantaran memiliki karakter suara berbeda. (Muhammad Iqbal/Tribunpadang.com) 

ARTIS Penyanyi Minang yang populer dengan lagu Tak Tuntuang, Upiak Isil, mengungkap cerita menarik di balik kostum yang digunakan saat awal syuting video musiknya.

Ternyata kostum seperti daster, sarung dan sandal besar yang ia kenakan bukanlah miliknya, melainkan barang pinjaman.

“Waktu itu kita mendadak syuting, jadi sarung dan daster memang pinjam dari orang. Sampai sandal merah besar itu pun akhirnya dipinjamkan secara paksa oleh pemiliknya,” ujar Upiak sambil tertawa saat berbincang dalam Podcast Tamu Kita di Studio TribunPadang baru-baru ini.

Meski awalnya sempat merasa minder dan malu karena berbeda dengan penyanyi lain yang tampil glamor dan cantik, Upiak akhirnya menjadikan gaya sederhana dengan sarung dan daster sebagai ciri khasnya. 

Lebih jauh, Upiak menceritakan bahwa sejak awal rekaman bersama Buset, konsep penampilan dirinya memang diarahkan agar sesuai dengan karakter lagu.

Meski sempat menahan malu di awal, Upiak akhirnya menyadari bahwa justru gaya kocak itu yang membuat dirinya berbeda dan punya “branding” tersendiri di mata penonton. Daster dan sandal itu kemudian menjelma menjadi identitas panggung yang unik.

“Aku mikir, penyanyi lain pakai gaun bling-bling, masa aku dasteran? Tapi justru kostum itu yang bikin aku nyaman sampai sekarang,” jelasnya.

Hal yang mengejutkan, hingga kini lebih dari delapan tahun setelah pertama kali muncul dengan daster dan sandal merah besar dalam MV Tak Tuntuang, Upiak masih menyimpan kostum legendaris itu dengan rasa sayang.

Baginya, pakaian tersebut bukan sekadar busana panggung, melainkan simbol perjalanan hidup dan kariernya. 

Selain soal kostum, Upiak juga berbagi pengalamannya bekerja di Malaysia. Ia mengaku manajemen musik di negeri jiran jauh lebih rapi dan menghargai artis.

 “Di Malaysia sebelum launching lagu selalu ada persiapan matang, sampai konferensi pers dengan media. Dan yang paling penting, mereka menghargai karya dan artis mereka” kata Upiak Isil.

Upiak Isil menegaskan pentingnya konsistensi dalam berkarya. Menurutnya, jika seorang penyanyi tidak merilis lagu dalam enam bulan, kariernya bisa meredup. 

“Makanya aku targetkan sendiri minimal dua lagu rilis setiap bulan. Supaya tidak dilupakan orang,” tegas Upiak Isil.

Kini, meski tetap tampil sederhana dengan identiti khasnya, Upiak Isil membuktikan bahwa konsistensi, tekad kuat, dan keunikan justru membuat dirinya semakin dicintai penonton, baik di Indonesia maupun Malaysia.

Baca juga: Harapan Upiak Isil Soal Royalti Musik: Tak Ingin Diterapkan di Sumbar, Bisa Matikan Orgen Tunggal

Warna Berwawasan
ARTIS MINANG POPULER - Penyanyi sekaligus Artis Minang yang populer dengan lagu Tak Tuntuang, Upiak Isil, mengungkap cerita menarik di balik kostum yang digunakan saat awal syuting video musiknya. Upiak Isil tampil dalam Podcast Tamu Kita TribunPadang baru-baru ini.

Pica Rilis Singel Cahaya, Kata Si Pencipta Lagu Upiak Isil Terinspirasi Kisah Jumpa dan Cintai Suami

Kembali ke Dunia Hiburan

Sampai sejauh ini nama Upiak Isil kembali lagi ke dunia hiburan. Pada 25 Agustus 2025, hingga dirinya diundang ke Studio Podcast TribunPadang.com baru-baru ini. 

Dalam podcast tersebut, ia sedikit banyak membahas perjalanan hidupnya sebelum benar-benar dikenal sebagai seorang penyanyi.

Perjalanan Upiak Isil berawal sebagai sarjana gizi lulusan Universitas Perintis Indonesia di Padang. Ia berhasil menyelesaikan kuliahnya dan diwisuda pada Desember 2013.

Dapat terlihat bahwa latar belakang perjuangan Upiak Isil sebagai penyanyi justru dimulai lebih dulu sebelum ia menjadi seorang sarjana. Ia mulai bernyanyi sejak usia 13 tahun demi membantu kebutuhan keluarga, terutama setelah orang tuanya bercerai.

Upiak memulai karier dari acara kondangan di Bukittinggi dengan bayaran hanya Rp15.000. Setelah itu, ia merantau ke Maninjau, di mana honornya mulai bertambah.

Namun, ia mengaku kesulitan mencari pekerjaan sebagai penyanyi di sana karena tidak memiliki telepon genggam maupun uang yang cukup.

Saat pindah ke Lubuk Basung, rezekinya mulai terbuka. Masyarakat mulai membicarakan dirinya sebagai penyanyi yang bagus dari segi suara, penampilan, serta hafalan lagu.

Kemudian, Upiak pindah ke Kota Pariaman dan tinggal di samping rumah Buset. Setelah itu, ia pindah lagi ke Lubuk Alung dan tinggal sekosan dengan seorang pembuat musik.

Dari situlah Upiak diduetkan dengan Budi atau yang lebih dikenal dengan Buset, dan nama “Upiak Isil” lahir dari pencipta lagu tersebut.

Atas hasil jerih payahnya, sejak Tahun 2008 Upiak mulai menabung. Pada usia 23 tahun, ia sudah bisa membeli rumah.

Menurutnya, tidak semua penyanyi yang berawal dari kondangan itu buruk, dan ia ingin menepis pandangan negatif masyarakat terhadap penyanyi yang berangkat dari dunia kondangan.

Perjuangan Upiak untuk mendapatkan gelar Sarjana Gizi berawal dari niatnya menjadi seorang perawat. Cita-citanya itu ia ceritakan kepada tetangga sebelah rumah.

Kebetulan, tetangganya membantunya hingga ia bisa mendaftar kuliah. Dari situlah ia menjalani perkuliahan selama 4 tahun hingga akhirnya lulus.

Setelah populer lewat lagunya, para dosen bahkan mengundangnya untuk tampil di berbagai acara kampus. Upiak juga sempat bekerja di salah satu puskesmas di Sumatera Barat demi membiayai kuliahnya.

Begitulah perjalanan Upiak Isil, dari seorang penyanyi orgen di kondangan hingga menjadi penyanyi yang dikenal di tingkat internasional.

Perjalanannya tidaklah mudah, tetapi dengan kerja keras dan doa yang tidak pernah putus, akhirnya ia berhasil meraih kesuksesan.

Baca juga: Rangkaian Acara HUT ke 20 Kota Pariaman, Dimeriahkan Ajo Buset dan Upiak Isil di Lapangan Merdeka

Dari Padang ke Pentas Gegar Vaganza

Berikutnya, pencapaian seorang Silvia Nanda yang kelahiran Bukittinggi menjadi artis penyanyi yang terkenal di Indonesia hingga ke tingkat internasional. 

Beliau mulai menceburi bidang nyanyian sejak usia 13 tahun dengan keistimewaannya, yaitu membawakan lagu etnik Minangkabau.

Sejak usia 13 tahun, Upiak Isil telah aktif menjadi penyanyi organ di Solok dan sekitarnya demi mencari nafkah untuk keluarga dan untuk menambah biaya pendidikan.

Alhamdulillah, dengan rezeki dari lagu berjudul “Tak Tuntuang”, Upiak Isil berhasil memperluas sayapnya hingga ke Malaysia dan Thailand.

Dari penghasilan sekitar 15 ribu rupiah hingga kini bergelar penyanyi terkenal, Upiak Isil berpendapat bahwa hidup harus terus mencari rezeki selama masih mampu dan tidak melakukan hal yang haram.

“Lakukan apa saja, yang penting bukan yang haram, bukan narkoba,”ucap Upiak Isil.

Upiak Isil beranggapan bahwa dengan memulai karier sebagai penyanyi di barolek, banyak pengalaman yang ia dapatkan, yang pada akhirnya mematangkan pikirannya untuk terus bekerja keras demi meraih kesuksesan.

Tahun 2021 menjadi tahun yang bersejarah bagi Upiak Isil ketika dirinya dilamar oleh sebuah perusahaan televisi Malaysia untuk mengikuti ajang nyanyi penyanyi senior, yaitu Gegar Vaganza. 

Meskipun merasa gugup, Upiak Isil tetap melanjutkan perjuangannya di panggung Gegar Vaganza dengan baik. Upiak sempat berbagi momen semangat yang diberikan oleh Bunda Hetty Koes Endang, yang memberinya nasihat untuk berjuang sebaik mungkin demi membuka mata khalayak bahwa Upiak Isil bukan sekadar penyanyi ‘gila’.

Dari kisah ini, kita bisa melihat bahwa kegigihan seseorang dapat membuahkan hasil yang mengesankan. Oleh karena itu, kita harus terus berusaha demi meraih tujuan dan impian yang ingin dicapai.

(Penulis : Muhammad Najmi/Noor Syahira/Lemylia, mahasiswa internship Linguistik Department UKM-Unand yang magang di TribunPadang)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved