Kuliner

Nasi Padang & Nasi Kandar, Dua Hidangan Serumpun yang Serupa di Mata, Berbeda di Rasa

Editor: Emil Mahmud
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SAJIAN MENU NASI KANDAR-Guyuran kuah beraneka rasa dan lauk melimpah ruah, inilah ciri khas sejati Nasi Kandar, hidangan legendaris dari utara Malaysia yang selalu menggugah selera.

KHAZANAH serta jagat kuliner Asia Tenggara, dua nama ini punya tempat istimewa di hati para pecinta makanan: Nasi Padang dari Indonesia dan Nasi Kandar dari Malaysia.

Sekilas keduanya terlihat mirip, sepiring nasi putih ditemani beragam lauk berempah. Tapi saat dicicipi, keduanya menawarkan pengalaman rasa yang berbeda 180 derajat.


Asal Usul yang Sarat Warisan Budaya

Nasi Padang bukan sekadar makanan — ia adalah lambang budaya masyarakat Minangkabau di Sumatra Barat.

Berakar dari tradisi menjamu tamu, sajian ini muncul sebagai simbol kemewahan dan kemurahan hati. 

Jika masuk ke rumah makan Padang, jangan kaget apabila pelayan langsung menyajikan belasan piring kecil di meja, meskipun anda hanya makan sendiri.

Inilah tradisi “hidang” — gaya penyajian unik yang membuat pelanggan serasa sedang dirayakan seperti raja. 

Konsep ini menunjukkan keramahan, kemewahan, dan semangat berbagi dalam budaya Minang.


Sementara itu, Nasi Kandar berasal dari Pulau Pinang, Malaysia. Nama “kandar” datang dari tradisi pedagang India Muslim pada abad ke-19 yang kala itu menjajakan makanan dengan memikul nasi dan lauk di atas bahu menggunakan kayu panjang.

Kini, Nasi Kandar sudah menjadi makanan nasional yang menjadi identitas kuliner tersendiri dan digemari dari warung mamak hingga restoran mewah oleh masyarakat.


Rasa: Kaya Santan vs Pekat Rempah

Nasi Padang identik dengan gulai bersantan kental, rasa pedas yang tajam, dan lauk yang dimasak dengan sabar hingga meresap. 

Contohnya seperti rendang Minang yang legit, dendeng balado, ayam pop, pecel, dan gulai tunjang — semuanya kaya rasa dan penuh karakter.


Di sisi lain, Nasi Kandar lebih menonjolkan aroma dan cita rasa rempah India Selatan — hangat dan tajam aromanya seperti kari ayam, sambal sotong, kuah kicap pekat yang menciptakan sensasi rasa yang berbeda.

Uniknya, pelanggan biasanya minta “kuah campur” — Dimana berbagai gabungan jenis kuah disiram langsung ke nasi, menciptakan rasa yang enak dan tidak terlupakan khususnya buat pencinta sejati Nasi Kandar.


Cara Penyajian: Dihidang Meriah vs Ambil Sendiri
Rumah makan Nasi Padang biasanya ditandai dengan bangunan bergaya Rumah Gadang, dilengkapi dengan etalase khas yang menjadi ciri utama.

Etalase nasi Padang biasanya terdiri dari piring dan mangkuk yang ditumpuk dengan rapi, ditata sedemikian rupa dan diisi dengan berbagai macam hidangan.

Restoran Padang, khususnya yang berskala kecil hingga menengah, umumnya menggunakan nama-nama dalam bahasa Minang.

Biasanya mengusung dua pilihan: lauk dipajang (display) dan dipilih sendiri, atau semuanya langsung dihidangkan ke meja. Ini mencerminkan gaya makan Minang yang penuh kehangatan dan kemewahan.


Sebaliknya, pengalaman makan Nasi Kandar lebih menyerupai layanan mandiri (self-service) dan biasanya disajikan ala prasmanan.

Pelanggan akan mengantre di depan etalase, memilih lauk satu per satu, dan meminta kuah campur sebanyak yang diinginkan — semakin banjir, semakin nikmat. Perpaduan nasi panas dengan kuah beraneka ini menjadikan Nasi Kandar ibarat “kanvas rasa” yang bisa dicorak sesuai selera.


Lauk-Pauk Khas yang Melengkap

Lauk pauk Nasi Padang identik dengan olahan berbagai pilihan daging seperti rendang, dendeng balado serta biasa dilengkapi dengan gulai ayam, ayam pop, gulai tunjang, dan telur dadar tebal yang lembut. 

Tidak ketinggalan sambal ijo dan daun singkong rebus yang menyempurnakan keseimbangan rasa.


Sedangkan Nasi Kandar biasanya hadir dengan ayam berempah atau ayam tandori, kuah gulai, telur rebus, ikan goreng, sambal sotong dan banyak lagi serta dihidangkan bersama pelengkap seperti acar timun, bendi rebus, dan papadom renyah yang menambah tekstur.

Baca juga: Mengenal Nasi Kandar, Kuliner khas Malaysia yang Mirip dengan Nasi Padang, Apa Bedanya?


Baik Nasi Padang maupun Nasi Kandar sama-sama mewakili kebanggaan kuliner dari dua bangsa serumpun.

Keduanya mengangkat rasa lokal, rempah asli, dan budaya makanan yang kaya sejarah. Dua nasi, dua cerita. 

Satu dari tanah Minang, satu penuh denga aroma kuliner Mamak. Meskipun berbeza rempah, rasa, dan sajian, kedua-duanya membuktikan bahawa cinta pada makanan adalah bahasa sejagat.

Sama ada rendang yang bersantan atau kari yang berkuah, yang pasti — setiap suapan membawa kita pulang ke akar rasa Nusantara.


(Penulis Noor Syahira, Mahasiswa Jurusan Linguistik UKM-Unand yang magang di TribunPadang.com)

 

Berita Terkini