Pelajar Sumbar Lolos ITB

Warga Kampung Patungan Biaya Kuliah, Devit dari Sumbar Siap Jadi Mahasiswa ITB

Penulis: Rahmadisuardi
Editor: Rahmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PELAJAR LOLOS ITB - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., mengunjungi tiga calon mahasiswa baru asal Sumatera Barat yang berhasil masuk ITB melalui jalur SNBP, Sabtu (7/6/2025).  Devit Febriansyah (18), siswa SMAN 1 Bukittinggi, Sumatera Barat berhasil masuk ITB lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Devit Febriansyah (18), siswa SMAN 1 Bukittinggi, Sumatera Barat berhasil masuk ITB lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Ia diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) setelah menempuh perjalanan panjang dari kampungnya di Kecamatan Malala, Sumatera Barat.

Orang tua Devit bekerja sebagai buruh angkut kayu manis dengan penghasilan tidak menentu. Kondisi itu tidak menyurutkan semangatnya untuk melanjutkan pendidikan.

Melihat tekad Devit, warga satu kampung ikut bergotong royong bantu Devit kuliah di ITB. Ia merupakan satu-satunya anak dari Kecamatan Malalak, Agam yang lolos SNBP tahun ini. 

Melalui iuran sukarela, warga mengumpulkan dana keberangkatan Devit ke Bandung. Dukungan tersebut menjadi bukti kuatnya solidaritas masyarakat terhadap pendidikan generasi muda.

Baca juga: Honda Jazz Terjun ke Jurang 300 Meter di Sitinjau Lauik Padang, Dua Orang Terluka

Selain Devit, dua siswa lainnya dari Sumbar juga diterima di ITB. Nauli Al Ghifari (18) diterima di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), sedangkan Deka Fakira Berna (19) diterima di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD).

Ketiganya juga menerima beasiswa KIP Kuliah ITB dari pemerintah, program bantuan pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., mengunjungi tiga calon mahasiswa baru asal Sumatera Barat yang berhasil masuk ITB melalui jalur SNBP, Sabtu (7/6/2025). 

Kegiatan ini juga didukung oleh PT Paragon Technology and Innovation. PT Paragon memberikan masing-masing satu unit laptop dan uang sebesar Rp5 juta kepada Nauli dan Devit sebagai bantuan transportasi menuju Bandung.

Baca juga: Profil Tiga Klub Promosi ke Liga 1 2025/26: PSIM Yogyakarta, Bhayangkara FC, dan Persijap Jepara

Rektor ITB, Prof. Tata, terharu karena di tengah keterbatasan anak-anak dapat berprestasi, saat bertemu langsung dengan ketiga calon mahasiswa tersebut.

Diamemberikan semangat dan motivasi agar mereka tidak mudah menyerah dalam menjalani pendidikan tinggi di ITB.

“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” pesan Prof. Tata, dilansir laman resmi ITB, Senin (9/6/2025).

Kisah Nauli, Devit, dan Deka menjadi cerminan semangat juang generasi muda Indonesia yang tidak menyerah pada keterbatasan.

Dukungan dari keluarga, masyarakat, institusi pendidikan, pemerintah dan industri menunjukkan bahwa harapan dan mimpi bisa terwujud dengan kerja keras dan kolaborasi.

Baca juga: POPULER SUMBAR: ODGJ Bakar Rumah Ibunya di Agam dan Warga Sijunjung Ramai Lihat Sapi Kurban Presiden

Kehadiran program KIP-K menjadi solusi nyata yang membuka akses pendidikan tinggi seluas-luasnya bagi anak-anak bangsa yang memiliki semangat belajar tinggi namun terbatas secara ekonomi.

Kehadiran pimpinan ITB bersama para dosen dan mitra seperti PT Paragon memperkuat pula komitmen ITB dalam merangkul mahasiswa berprestasi dari berbagai penjuru negeri, sekaligus memastikan bahwa pendidikan tinggi berkualitas adalah hak bagi semua anak-anak di Indonesia.(*)

Berita Terkini