TRIBUNPADANG.COM, DHARMASRAYA - Bupati Dharmasraya, Annisa Suci Ramadhani, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Sei Dareh sebagai respons cepat terhadap keluhan masyarakat yang diterima melalui layanan aduan masyarakat "Lapor Kak Annisa".
Keluhan tersebut berkaitan dengan bau tak sedap dan kondisi sanitasi dan air yang tidak memadai di sekitar rumah sakit plat merah itu.
Annisa menemukan adanya permasalahan serius pada sistem sanitasi rumah sakit.
Pompa yang rusak dan tersumbat, ditambah dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang tidak tertutup dengan baik, menyebabkan bau tak sedap tersebar ke seluruh area sekitar rumah sakit.
Kondisi ini mengganggu kenyamanan pasien maupun keluarga yang berkunjung.
Baca juga: Wabup Dharmasraya Hadiri Haul Majelis Qolbunsalim, Ajak Warga Perkuat Silaturahmi Pasca Lebaran
“Kami hadir untuk memastikan bahwa rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan memenuhi standar kebersihan dan kenyamanan, baik untuk pasien maupun warga sekitar,” ujar Bupati Annisa, Jum'at (25/4/2025).
Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang dirasakan.
Annisa menegaskan komitmennya, meskipun baru menjabat dua bulan, untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah berlangsung lama di rumah sakit itu.
“Saya berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini, meskipun baru dua bulan menjabat. Kami akan bekerja keras agar fasilitas kesehatan ini dapat berfungsi dengan baik untuk masyarakat dan kualitas pelayanan juga semakin meningkat secara bertahap,” katanya.
Permasalahan seperti ini lanjut Annisa, tentu menjadi perhatian serius dirinya agar RSUD Sei Dareh semakin menjadi rujukan utama masyarakat untuk pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Baca juga: BPBD Catat 47 Kejadian Bencana di Dharmasraya Sepanjang Januari-Maret 2025, Banjir Jumlah Terbanyak
Ia memerintahkan pihak manajemen RSUD untuk segera mengambil tindakan perbaikan secara mandiri.
Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Sei Dareh memiliki kewenangan untuk bertindak cepat tanpa harus menunggu arahan dari pimpinan daerah.
“Sebagai BLUD, RSUD memiliki fleksibilitas untuk bertindak cepat. Tidak perlu menunggu saya datang dulu baru bergerak,”jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya manajemen RSUD untuk menyisihkan sebagian pendapatannya guna perawatan dan perbaikan sarana penunjang seperti sistem sanitasi dan IPAL.
Hal ini penting agar fasilitas rumah sakit tetap terjaga dan dapat terus memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat.